Perawat di Jerman Suntik Vaksin dengan Larutan Infus
Diperkirakan ada 8.600 orang yang disuntikan 'vaksin palsu' oleh perawat tersebut.
REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pihak berwenang di Jerman utara telah mengimbau ribuan orang untuk mendapatkan suntikan ulang vaksin Covid-19. Anjuran ini muncul setelah penyelidikan polisi menemukan bahwa seorang perawat Palang Merah mungkin telah menyuntik vaksin dengan larutan infus.
Penyelidik polisi Peter Beer mengatakan bahwa berdasarkan pernyataan saksi ada kecurigaan yang masuk akal tentang bahaya tersebut. Motif perawat yang tidak disebutkan namanya itu masih tidak jelas.
Tapi, Beer menyatakan, perawat tersebut telah mengungkapkan pandangan skeptis tentang vaksin di posting media sosial. Dugaan itu membuat perawat tersebut diduga menyuntikkan larutan infus ke lengan orang-orang, bukan dosis asli dari vaksin di pusat vaksinasi di Friesland, distrik pedesaan dekat pantai Laut Utara. Kejadian itu terjadi pada awal musim semi.
"Saya benar-benar terkejut dengan episode ini," kata anggota dewan lokal Sven Ambrosy di Facebook ketika pihak berwenang setempat mengeluarkan undangan untuk sekitar 8.600 warga yang mungkin berpengaruh pada Selasa (10/8).
Meskipun larutan infus tidak berbahaya, kebanyakan orang yang divaksinasi di Jerman pada Maret dan April. Namun, bagi orang tua dan berisiko tinggi tertular Covid-19, tidak mendapatkan vaksinasi yang seharusnya sangat beresiko.
Seperti dikutip dari The Guardian, hingga saat ini tidak jelas kondisi tersangka telah ditangkap atau didakwa dalam kasus tersebut. Menurut penyiar NDR dia telah diserahkan ke unit khusus yang menyelidiki kejahatan bermotif politik.