Pemimpin Afghanistan Bersumpah Kalahkan Taliban
REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Mantan Wakil Presiden Afghanistan Abdul Rashid Dostum pada Rabu (11/8) bersumpah untuk melawan Taliban. Dia menggambarkan pengambilalihan provinsi utara oleh kelompok pemberontak sebagai jebakan yang disiapkan untuk kekalahan mereka.
Dostum mengatakan dalam sebuah pernyataan di Kabul bahwa dahulu Taliban datang ke utara Afghanistan lalu mereka jatuh ke dalam perangkap. Dia menambahkan bahwa setelahnya kelompok itu tidak memiliki tempat di wilayah tersebut. Dostum menekankan bahwa orang-orang di utara negara itu akan bangkit melawan mereka, dan kelompok itu akan dikalahkan.
Pernyataan dari Dostum itu dikeluarkan setelah pertemuan keamanan di ibu kota, di mana Dostum dan para pemimpin politik lainnya bertemu dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani untuk membahas rincian operasi yang akan diluncurkan di provinsi utara dan timur laut.
Kekerasan telah meningkat di Afghanistan ketika pasukan asing pimpinan AS ditarik setelah 20 tahun operasi militer. Taliban dengan cepat telah merebut beberapa distrik administratif, dan sekarang menargetkan kota-kota besar dan kecil. Mereka telah merebut sembilan pusat provinsi dari pasukan pemerintah dalam enam hari.
Presiden AS Biden pada Selasa (10/8) mengatakan bahwa dia tidak menyesali keputusannya untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan. Biden mengungkapkan rencananya untuk mengeluarkan militer AS tidak berubah meski Taliban berhasil meraih kemenangan di medan perang, dia menekankan bahwa para pemimpin Afghanistan harus bersatu untuk "berjuang untuk diri mereka sendiri, berjuang untuk bangsa mereka."