Dito: Orkestrasi Kebijakan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional

DPR berharap kinerja APBN semester II dapat efektif dan antisipatif menangani pandemi

Humas DPR RI
Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto.
Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Komisi XI DPR Dito Ganinduto menilai Indonesia berhasil keluar dari resesi ekonomi karena kebijakan yang diambil pemerintah berhasil dijalankan di banyak sektor sekaligus. Menurutnya, pemerintah berhasil memadukan penanganan di sejumlah sektor melalui kebijakan yang efektif.

"Perekonomian Indonesia keluar dari resesi setelah empat triwulan sebelumnya berada dalam zona negatif. Hal ini menunjukkan bahwa berbagai orkestrasi kebijakan baik di sisi penanganan kesehatan, perlindungan sosial, dan ekonomi efektif memberikan harapan pemulihan," kata Dito dalam keterangan, Selasa (24/8).

Ia menambahkan, jika melihat triwulan I, pertumbuhan ekonomi berada dalam zona negatif 0,74 persen year on year (yoy). Kemudian, triwulan II pertumbuhan ekonomi tumbuh dalam zona positif 7,07 persen yoy. Secara akumulatif pertumbuhan ekonomi semester I mencapai 3,1 persen yoy, inflasi pada semester I masih rendah, nilai tukar rupiah cukup stabil.

Politikus Partai Golkar ini menambahkan, momentum pemulihan ekonomi Indonesia terus berjalan secara konsisten. Di sisi permintaan telah terjadi secara merata baik dari sisi konsumsi, investasi, ekspor dan impor, maupun dari sisi produksi. Penerimaan perpajakan tumbuh positif di tengah membaiknya aktivitas ekonomi dan perdagangan internasional.

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga diklaim meningkat sejalan dengan tren kenaikan harga komoditas utama minyak bumi, mineral, batubara, dan CPO. Dito menegaskan, belanja negara terus diakselerasi untuk penanganan dan pemulihan ekonomi di tingkat pusat dan daerah.

Ketua Komisi XI DPR mengaku mendukung penuh kebijakan pemerintah menangani pandemi Covid-19. Baik dari sisi kesehatan, maupun sisi perekonomian. Dari sisi kesehatan, pemerintah diminta terus menggencarkan tracing, testing, treatment, hingga vaksinasi Covid-19. Sementara di sisi ekonomi, pemerintah didukung untuk memberi perlindungan sosial bagi masyarakat dan bentuk berbagai insentif maupun bantuan sosial.

"Sehingga, kinerja pelaksanaan APBN di semester II dapat efektif dan antisipatif dalam penanganan pandemi dan upaya keberlanjutan pemulihan ekonomi nasional," tegas Dito.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler