Polisi Kanada Selidiki Surat Ancaman Terhadap Masjid Langley
REPUBLIKA.CO.ID, LANGLEY -- Polisi sedang menyelidiki setelah sebuah surat yang berisi referensi tentang Hitler dan Ku Klux Klan dikirim ke sebuah masjid di Langley, Kanada. Surat tersebut yang dikirim pada 26 Agustus lalu memerintahkan agar Langley Islamic Center ditutup dalam dua bulan.
Fatema Abdalla dari Dewan Nasional Muslim Kanada mengatakan surat itu membuat komunitas Muslim sangat terguncang. “Itu telah menciptakan rasa takut di dalam masyarakat. Kami agak frustasi karena terus-menerus menjadi target, terutama di tempat ibadah kita sendiri,” kata Abdalla, dilansir The Province, Kamis (2/9).
Petugas Islamic Center menyebut surat yang berisi potongan-potongan huruf yang ditempelkan pada selembar kertas, dimaksudkan untuk secara langsung mengancam anggota komunitas Muslim Langley. Apabila komunitas Muslim tidak segera pergi, akan ada kekerasan yang terjadi.
Ini merujuk pada pria bersenjata Brenton Tarrant yang menjalani hukuman seumur hidup setelah menembak jamaah di masjid di Christchurch, Selandia Baru pada 2019. Ada frasa “Hidup Hitler” dan ditandatangani “KKK.”
Petugas masjid mengaku telah melaporkan kejadian ini kepada polisi. Mereka menyebut insiden ini harus diselidiki kejahatan yang bermotivasi kebencian.
“Komunitas kita seharusnya tidak perlu berkumpul dalam ketakutan. Seharusnya ini tidak terjadi tapi kami tidak akan terintimidasi,” ujar mereka.
Abdalla mengatakan ini hanyalah contoh terbaru dari bentuk kebencian dan Islamofobia yang diarahkan pada Muslim Kanada, termasuk contoh vandalisme di masjid dan serangan terhadap keluarga Muslim di London, Ontario, Juni. Polisi mengatakan saat ini sedang bekerja dengan para pemimpin Langley Islamic Center untuk mengatasi masalah keamanan masjid. “Sangat memprihatinkan ketika hal seperti ini terjadi di masyarakat. Perilaku seperti ini tidak akan ditoleransi,” ucap Staf RCMP Langley Sersan Loi Ly.
https://theprovince.com/news/police-investigating-racist-threat-sent-to-langley-islamic-centre