Sidebar

Pengusaha Kanada Dipuji Bantu Pengungsi Afganistan

Tuesday, 14 Sep 2021 14:15 WIB
Wais Habibzai, pengusaha Kanada yang bantu pengungsi Afganistan

IHRAM.CO.ID, TORONTO--Seorang pengusaha Muslim Toronto telah dipuji sebagai teladan baik karena kedermawanannya. Pujian itu disematkan setelah ia menghabiskan Rp 712 juta untuk membantu ratusan pengungsi Afghanistan yang tiba di Kanada.

Dilansir dari About Islam, Senin (13/9), Wais Habibzai adalah seorang pengembang properti Toronto yang juga mengungsi dari Afghanistan pada tahun 1992. Bantuannya difokuskan untuk menyediakan pakaian dan kebutuhan lainnya bagi para pengungsi yang melarikan diri dari Kabul.

Habibzai mengunjungi tempat pengungsian setiap hari untuk mencari tahu apa yang dibutuhkan para pengungsi yang berhasil mencapai Kanada.

Dia juga telah merekrut keluarga dan teman-teman Afghanistan untuk menerjemahkan dan telah mengumpulkan ribuan dolar untuk menambah Rp 712 juta yang telah dia habiskan sendiri.

Dalam beberapa pekan terakhir, Habibzai membeli pakaian dalam, sepatu, celana jeans, kemeja, botol susu dan susu formula, serta produk personal hygiene untuk para pengungsi.  Ia juga membeli cokelat, permen dan mainan untuk anak-anak, juga sajadah, dan hijab.

"Saya berkata: 'Beri saya daftar apa yang Anda butuhkan.  Saya akan membelinya: popok, susu, sebut saja.  Seorang pria berkata: 'Saya hanya punya satu celana dalam'.  Mereka selalu meminta keperluan seperti ini,” jelasnya.

Tindakan itu mendapat pujian dari Marco Mendicino, Menteri imigrasi, pengungsi dan kewarganegaraan, yang mengatakan Afghanistan tidak akan mungkin tercukupi tanpa kemurahan hati Wais dan banyak orang lain seperti dia.

“Ketika para pengungsi Afghanistan mencari perlindungan dari penganiayaan dan perang, Kanada meningkatkan.  Dan ketika para pengungsi sekarang memulai kehidupan baru di Kanada, orang-orang Kanada meningkat.  Sedikit yang mewujudkan semangat itu lebih baik dari Wais Habibzai.  Wais adalah contoh cemerlang dari belas kasih Kanada,” katanya.

“Dan sebagai pengungsi sendiri, dia adalah perwujudan hidup dari ‘siklus imigrasi antargenerasi’ Kanada di mana setiap generasi pendatang baru menyambut generasi berikutnya,"tambahnya.

Ratusan pengungsi Afghanistan meninggalkan negara itu setelah jatuhnya Kabul ke tangan Taliban pada 15 Agustus. Dengan kedatangan para pengungsi, beberapa kelompok Muslim telah memimpin upaya untuk membantu para pengungsi di rumah baru mereka.

Misalnya, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) telah mengoordinasikan upaya untuk mengumpulkan sumbangan kepada para pengungsi di masjid-masjid Baltimore.

Beberapa masjid dan organisasi Muslim dari seluruh AS telah berlomba untuk menyambut para pengungsi yang datang dengan pasukan AS yang ditarik dari Afghanistan. Di Inggris, masjid-masjid bahkan "kewalahan" untuk mengatur sumbangan agar membantu para pengungsi.


Berita terkait

Berita Lainnya