Vaksin Flu, Bolehkah Diberi Barengan dengan Vaksin Covid-19?
Sebagian warga Amerika Serikat jadwal vaksinasi flunya bentrok dengan Covid-19.
AP/Markus Schreiber
Vaksinasi Covid-19. Ada konsekuensi yang mungkin dirasakan orang ketika mendapatkan vaksin Covid-19 berbarengan dengan vaksin flu.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Reiny Dwinanda
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tahun lalu, para pakar kesehatan masyarakat sangat khawatir dengan prospek "twindemic" antara flu dan Covid-19. Kabar baiknya, aktivitas flu musiman saat itu sangat rendah.
Menurut para ahli, twindemic terhindarkan kemungkinan berkat kombinasi pemakaian masker, perintah tinggal di rumah, pengurangan perjalanan, dan orang telah lebih memerhatikan ventilasi dalam ruangan. Belum ada yang tahu apa yang akan terjadi pada musim flu yang akan datang, terutama dengan pendekatan yang berbeda dari berbagai negara untuk penanganan pandemi.
Terlepas dari itu, pedoman kesehatan di Amerika Serikat telah menyatakan bahwa siapa pun yang berusia enam bulan ke atas harus mendapatkan vaksin flu tahunan. Itu berarti jutaan orang di Amerika Serikat akan mendapatkan suntikan vaksin flu pada waktu yang sama ketika mereka dijadwalkan menerima dosis penguat vaksin Covid-19.
Bagi sebagian orang, waktunya bisa jadi berbarengan dengan suntikan pertama vaksin Covid-19. Jadi, seberapa aman mendapatkannya berbarengan denga vaksin flu?
1. Vaksin flu dan vaksin Covid-19 aman dan efektif
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 bisa disuntik bersamaan dengan vaksinasi flu. Tak masalah itu suntikan pertama atau kedua dari salah satu vaksin mRNA (Moderna dan Pfizer) atau vaksin Johnson & Johnson yang sekali suntik.
"Tidak ada alasan Anda tidak bisa mendapatkan keduanya sekaligus," ujar Karl Minges, Dekan School of Health Sciences di University of New Haven, dilansir HuffPost, Selasa (14/9).
Menurut Minges, vaksin Covid-19 dan vaksin flu tidak akan melawan satu sama lain. Vaksin Covid-19 menggunakan mekanisme yang sangat berbeda dengan vaksin influenza dalam memberikan imunitas pada seseorang.
Malahan, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Moderna Inc, pada Jumat (10/9) telah mengumumkan proyek pengembangan satu vaksin yang menggabungkan dosis booster Covid-19 dengan vaksin flu. Sebelumnya, pada Rabu (8/9), Novovax yang juga perusahaan bioteknologi Amerika Serikat sudah lebih dulu mengabarkan dimulainya studi tahap awal uji coba kombinasi vaksin flu dan Covid-19 di Australia.
2. Efek sampingnya mungkin lebih terasa ketika mendapatkan dua vaksin secara bersamaan
Efek samping yang paling umum dari vaksin flu meliputi nyeri atau kemerahan di tempat suntikan, sakit kepala, demam, mual, nyeri otot, dan kelelahan. Gejala tersebut sangat tumpang tindih dengan efek samping paling umum dari vaksin Covid-19 dan dosis penguatnya.
Jika Anda divaksinasi flu dan Covid-19 pada saat yang sama--terlepas apakah itu dosis awal vaksin Covid-19 atau booster--tenaga kesehatan kemungkinan akan memberikannya di lengan yang berbeda. Artinya, kalaupun ada efek sampingnya, itu tidak akan menumpuk di satu lengan.
Respons setiap orang sedikit berbeda, tetapi efek samping dari vaksin apa pun mungkin terjadi. Oleh karena itu, jika mendapatkan vaksin Covid-19 sekaligus vaksin flu, Anda mungkin mengalami efek samping tersebut sedikit lebih banyak dengan level yang sangat bervariasi antarindividu.
Mereka yang mendapatkan dua jenis vaksin sekaligus mungkin mengalami rasa sakit yang sedikit lebih banyak atau merasa lebih demam. Tetapi, sebagian besar efek samping dari kedua vaksin tersebut ringan dan hilang dalam satu atau dua hari.
Di Amerika Serikat, vaksin flu musim 2021-2022 baru mulai diluncurkan, jadi belum banyak data nasional tentang orang yang mendapatkan dua suntikan sekaligus. Pemberian dua jenis vaksin dalam waktu yang sama adalah taktik yang sangat umum yang dilakukan di sana.
Cara mengatasi efek samping vaksinasi Covid-19. - (Republika)
3. Vaksin flu pada awal musim gugur
Secara umum, September dan Oktober adalah waktu yang ideal untuk mendapatkan vaksin flu bagi warga Amerika Serikat. Para ahli selalu menekankan bahwa suntikan tetap layak dilakukan di musim gugur atau musim dingin, karena musim flu dapat mencapai puncaknya pada bulan Maret dan berlangsung hingga musim semi.
"Saya akan mengatakan itu selalu lebih baik untuk mendapatkan suntikan flu lebih awal, tidak peduli musimnya," kata Minges.
Menurut Minges, kasus kecil influenza di seluruh dunia pada tahun lalu membuat para ahli tak punya banyak informasi seperti biasanya untuk memutuskan virus flu spesifik mana yang akan dimasukkan ke dalam vaksin tahun ini. Akan tetapi, itu bukan alasan untuk menghindari suntikan vaksin flu.
Selain itu, tidak ada cara untuk mengetahui seberapa buruk musim flu tahun ini. Pertahanan terbaik melawan influenza dan Covid-19 adalah vaksinasi.
Itu adalah nomor satu. Sertai dengan menaga jarak sosial yang aman, memakai masker, sering mencuci tangan, tidak pergi ke sekolah atau bekerja saat sakit.