Kemenhub Gelar Talkshow Kiprah Perempuan di Dunia Kereta Api
Dalam melaksanakan pekerjaan taruni dapat menonjolkan sisi unik kaum perempuan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Talkshow series Kementerian Perhubungan dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) tahun 2021, kembali dilaksanakan. Kali ini, Talkshow series yang memasuki episode keempat ini diselenggarakan oleh Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun dengan mengangkat tema "Perempuan dan Kereta Api" dan dibuka secara daring oleh Ibu Asuh Taruna, Endang Budi Karya Sumadi pada Selasa (14/9)
Episode Talkshow kali ini menghadirkan narasumber perempuan-perempuan hebat di dunia perkeretaapian yakni Ir Erni Basri ST MEng IPM ASEAN Eng Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Barat; Wiwik Widayanti Direktur Kereta Commuter Indonesia Periode 2018-2021, Murti Marasih Kepala Stasiun Poncol Semarang, Tiara Alincia Fitri Alumni PPI Madiun Angkatan I, dan Efelina Destaria Hutabarat Alumni PPI Madiun Angkatan I.
Endang mengungkapkan, saat ini perempuan memiliki kesempatan yang sangat luas untuk mengembangkan diri dan bekerja pada bidang pekerjaan yang sebelumnya hanya dikerjakan oleh laki-laki. Serta semakin banyak perempuan turut membantu memajukan bidang transportasi perkeretaapian.
“Saya selaku pribadi dan ibu asuh Taruna dan Taruni mengajak seluruh civitas Akademika Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun untuk terus berkarya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas transportasi di Indonesia dengan kemampuan yang kita miliki," ungkap Endang dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (15/9).
Pihaknya juga terus mendorong para Taruni agar terus bersemangat mewujudkan transportasi Indonesia yang maju dengan memegang teguh prinsip bahwa kesetaraan gender merupakan hak asasi, yang bebas dari ketakutan dan menentukan pilihan hidup termasuk dalam hal berkarir, kita kaum perempuan berhak mengembangkan kemampuan pribadi, mengejar karir yang tinggi, dan berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pekerjaan tanpa dibatasi stereotip yang kaku tentang peran gender.
“Dalam melaksanakan pekerjaan kita para perempuan dapat menonjolkan sisi unik yang hanya dimiliki oleh kaum perempuan seperti kepekaan, detil dan terencana serta jadikan kelemah lembutan kita sebagai hal yang menguatkan dalam bekerja”, tambah Endang.
Dia berpesan, kepada seluruh Taruna Taruni untuk selalu semangat dalam belajar, fokus terhadap masa depan, serta melakukan yang terbaik sebagai bentuk konstribusi dalam membangun negara sesuai perannya masing-masing sehingga mampu melakukan perubahan besar demi kemajuan bangsa.
“Mari kita sebarkan kasih sayang dan tanamkan dalam diri para Taruna Taruni sekalian bahwa kalian adalah saudara, adik, kakak yang akan bersama-sama untuk berjuang untuk membangun bangsa Indonesia kita tercinta ini," ujar Endang.
Dalam kesempatan ini para narasumber membagikan kisah dan pengalaman mereka dalam berkiprah di dunia perkeretaapian serta memberikan motivasi, semangat, serta wawasan terkait dunia perketaapian kepada seluruh peserta talkshow series.
Direktur Kereta Commuter Indonesia Periode 2018-2021, Wiwiek Widayanti menjelaskan, dunia perkerertaapian yang penuh dengan tantangan. Terlebih, pekerjaan ini banyak dikuasi oleh kaum pria, sebab perkerjaan ini penuh dengan hal teksnis, sarana, prasarana dan operasional, selain itu menuntut waktu yang tidak terbatas.
Namun, disinilah tantangan dan seiring berjalannya waktu ternyata wanita juga bisa berkarir dibidang ini. "Dan inilah yang telah saya lakukan, alhamdulliah selama 31 tahun saya bisa bekiprah di bidang perkeretaapian. Mulai dari staf biasa hingga karir tertinggi sebagai Direktur Utama PT KCI pernah diamanahkan kepada saya. Dan saya yakin srikandi dari PPI Madium juga mampu," katanya.
Senada, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Barat Erni Basri mengatakan, bahwa dirinya tidak menapik anggapan jika dunia transportasi. Khususnya, perkeretaapian identik dengan kaum pria.
Namun, dengan kemampunan dan juga kegigihan yang dimiliki, maka kaum perempuan dapat berkiprah dibidang ini. Bahkan bukan tidak mungkin bisa menjadi pemimpin dengan memiliki bawahan kaum pria.
"Kepada para Taruni PPI Madiun mari terus bersemangat berkonstribusi sesuai perannya karena kalian semua dilahirkan dengan segala keunikan, kepekaan, kemandirian, dan naluri feminin yang selalu memahami solusi dan cara untuk bertahan hidup dengan segala kekuatannya sehingga mampu melakukan perubahan besar demi kemajuan bangsa," katanya.
Sedangkan Murti Marasih, Kepala Stasiun Poncol Semarang ikut menjelaskan, bahwa saat dirinya memulai bekerja di perkeretaapi hampir 100 persen yang masuk adalah kaum pria. Hal ini disebabkan persyaratan yang diminta harus hardskill, dimana akan ditempatkan dilapangan, mengurus mesin dan lainnya. Sedangkan perempunan hanya diberikan di bidang softskill seperti diperkantoran mengurus administrasi.
"Dengan kondisi saat itu, dimana wanita hanya bisa bekerja dibidang administrasi atau pelayanan penumpang tidak membuat saya patah semangat. Saya menjadi tertantang dan saya yakin dengan kemampuan yang dimiliki saya bisa. Dan ternyata akhirnya saya bisa bekerja di lapangan," tutupnya
Saat ini jumlah Taruni yang sedang dididik di seluruh Perguruan Tinggi Kementerian Perhubungan berjumlah kurang lebih 5.100 orang, mereka dididik melalui pola pembinaan yang terukur sehingga diharapakan menghasilkan lulusan yang prima, profesional dan beretika.