Jelang Pemilu Kanada, Isu Islamofobia Mulai Dilupakan
IHRAM.CO.ID, OTTAWA -- Kanada mulai memasuki pekan pemilihan, namun tidak ada solidaritas politisi kepada Muslim untuk melawan rasisme dan kebencian. Padahal beberapa bulan sebelumnya kampanye yang penuh emosional dilakukan para pemimpin partai.
“Kami tidak bisa membiarkan politisi begitu saja mendorong masalah ini ke belakang,” kata Fareed Khan, pendiri Canadians United Against Hate dilansir dari About Islam, Rabu (15/9).
“Saya pikir terserah orang Kanada, bukan hanya orang Kanada yang rasis tetapi juga sekutu yang telah keluar dalam puluhan ribu tahun ini untuk mendukung orang Kanada kulit hitam dan penduduk asli Kanada dan Muslim Kanada untuk mengatakan, 'Tidak, kita bisa lebih baik dari ini' dan kami tidak akan membiarkan Anda berdiam diri dalam masalah ini," sambung Fareed.
Kekhawatiran Muslim meningkat terkait serangan Islamofobia di provinsi-provinsi di seluruh Kanada. Komunitas muslim menyerukan kepada pihak berwenang untuk mengatasi rasisme, kekerasan yang dimotivasi kebencian, dan prevalensi kelompok sayap kanan.
Selama dekade terakhir, Kanada telah melihat laporan kejahatan kebencian terhadap Muslim meningkat dari 45 pada 2012 menjadi 181 pada 2018. Jumlah ini turun menjadi 82 pada 2020, meskipun 12 bulan terakhir muncul kembali kekerasan terhadap Muslim, termasuk serangan London dan penusukan seorang penjaga masjid di Toronto.
"Kebencian yang meningkat ini harus diatasi," menurut CEO Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) Mustafa Farooq.
"(Ini) benar-benar sesuatu yang harus ditangani oleh setiap pemimpin federal. Jika mereka tidak mau mengatasinya, saya pikir itu memberi tahu Anda banyak tentang di mana letak prioritas mereka,” katanya.
Sabreena Ghaffar-Siddiqui, seorang profesor sosiologi dan kriminologi di Sheridan College, percaya bahwa politisi yang naik ke panggung di London setelah pembunuhan keluarga Afzaal perlu memenuhi janji mereka.
"Wajah Kanada sedang berubah. Kami selalu dikenal dengan multikulturalisme, tetapi satu hal untuk menunjukkan diri Anda sebagai bangsa seperti itu dan satu lagi untuk benar-benar membuat orang-orang di negara Anda merasa aman di negara ini," kata dia.