Kementerian juga mengungkapkan bahwa lebih dari 12.000 visa telah dikeluarkan sejak Kerajaan mulai menerima peziarah dari negara lain pada 10 Agustus tahun ini.

 

Kementerian mengatakan akan terus melakukan segala upaya untuk melindungi kesehatan dan keselamatan jamaah umrah, dan pengunjung masjid. Ia mengimbau semua orang untuk mengikuti semua instruksi dan mematuhi langkah-langkah pencegahan yang dirancang untuk mencegah penyebaran Covid-19.

 

Wakil Menteri Haji dan Umrah, Abdulfattah Mashat, mengatakan kapasitas saat ini adalah 70 ribu jamaah per hari. Ia berharap dapat meningkatkan kapasitas 

menjadi 3,5 juta peziarah, pengunjung dan jamaah per bulan dengan protokol kesehatan yang ketat.

 

"Vaksinasi penuh merupakan prasyarat pemberian izin kepada jamaah umrah dan jamaah lainnya yang ingin mengunjungi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi," kata Mashat dilansir dari Saudi Gazette, Ahad (19/9).

 

Prosedur pendaftaran dan izin umrah serta untuk memasuki dua masjid suci hanya melalui aplikasi Tawakkalna. Otoritas kesehatan di Kerajaan telah menyetujui penggunaan vaksin untuk semua orang di atas usia 12 tahun.

 

Pihak berwenang mengatakan, mereka akan terus memperbarui daftar negara yang diizinkan memasuki Kerajaan, berdasarkan perkembangan pandemi dan indikator kesehatan, dan menteri mengatakan jumlah yang datang dari negara lain terus meningkat.

 

Pengunjung internasional disarankan untuk mendaftarkan status vaksinasi mereka di platform online 72 jam sebelum bepergian ke Kerajaan. Jamaah umroh juga dapat menerima bantuan dari pusat pelayanan haji dan umrah.