Taliban Minta Perempuan Afghanistan untuk Tinggal di Rumah
IHRAM.CO.ID, KABUL -- Taliban meminta pekerja-pekerja perempuan di Afghanistan untuk tinggal dan bekerja dari rumah. Hanya pekerja-pekerja wanita yang tidak bisa digantikan yang diizinkan pergi ke kantor mereka.
"Hanya perempuan yang tidak bisa digantikan oleh laki-laki yang diizinkan melapor untuk bekerja," kata Walikota sementara ibukota Afghanistan Hamdullah Namony dilansir dari Alarabiya, Senin (20/9).
Perempuan yang diizinkan keluar rumah di antaranya mereka pekerja terampil di departemen desain dan teknik, serta petugas toilet umum untuk wanita.
Pernyataan Namony ini adalah perubahan lain setelah pemerintahan Taliban mulai menguasai Afghanistan. Taliban mulai menegakkan interpretasi keras mereka tentang Islam, termasuk pembatasan perempuan dalam kehidupan publik, dan ini menyalahi janji awal mereka untuk toleransi dan inklusi.
Dalam pemerintahan mereka sebelumnya pada 1990-an, Taliban telah melarang anak perempuan dan perempuan bersekolah dan bekerja.
Walikota mengatakan keputusan akhir tentang karyawan perempuan di departemen kota Kabul masih tertunda, dan bahwa mereka akan menarik gaji mereka untuk sementara.
Dia mengatakan bahwa sebelum Taliban mengambil alih Afghanistan bulan lalu, hanya sepertiga dari hampir 3.000 pegawai kota adalah perempuan yang bekerja di semua departemen.