Menteri Saudi Ingatkan Pentingnya Moderasi Beragama
IHRAM.CO.ID, RIYADH – Menteri Urusan Panggilan dan Bimbingan Islam Arab Saudi Dr. Abdullatif Al-Sheikh menegaskan Saudi mengejar moderasi dalam semua masalah agama. Mimbar masjid dibersihkan dari hal-hal yang menganjurkan apa pun bertentangan dengan pendekatan moderasi.
Hadir dalam program pekanan di saluran televisi MBC, Al-Sheikh mengatakan Hari Nasional tidak dirayakan sebagai hari festival. Hari Nasional adalah hari ketika orang-orang Arab Saudi mengingat apa yang telah Tuhan berikan kepada mereka dalam hal penyatuan dan berkumpulnya warga negara yang tinggal di luar negeri.
“Apa yang kami lakukan sekarang adalah pengingat kepada generasi mendatang tentang berkah besar yang telah Tuhan berikan. Yakni, berkah keamanan dan stabilitas, pelayanan ke Dua Masjid Suci dan tempat-tempat suci dengan cara terbaik,” kata Al-Sheikh.
Dia menekankan apa yang dilakukan kementerian berasal dari Alquran dan sunnah Nabi Muhammad. Dia mencatat peran masyarakat Arab Saudi dalam menjaga berkah ini. “Kami berada dalam kondisi terbaik dan kami harus bersatu di sekitar kepemimpinan yang bijaksana dan memberikan layanan paling berharga bagi negara serta warga negara,” ujar dia.
Dikutip Saudi Gazette, Senin (20/9), Al-Sheikh menyebut semua imam dan khatib saat ini bekerja sama dengan kementerian dan ingin menerapkan apa yang dikeluarkan olehnya. Al-Sheikh meminta semua orang untuk bersatu di belakang kepemimpinan mereka sambil melayani tanah air dan warga.
“Kerajaan sekarang menikmati kebaikan, keamanan, stabilitas dan iman. Oleh karena itu, ekstremisme tidak ada hubungannya dengan agama Islam dan seruan untuk ekstremisme datang dari luar Kerajaan,” ucap dia.
Al-Sheikh menekankan peraturan diterapkan secara ketat dan tidak ada yang dikecualikan dari ini atau tidak ada yang kebal hukum. “Di masa lalu, beberapa imam dan khatib melanggar arahan dalam proporsi yang sederhana. Akan tetapi sekarang semua orang bekerja sama dan ingin menerapkan semua yang datang kepada mereka dari kementerian dan mereka memiliki rasa religius dan patriotik, kesetiaan kepada kepemimpinan dan cinta untuk negara,” tambahnya.