Kasus Infeksi Covid-19 di Titik Wabah di Sydney Turun

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Negara Bagian New South Wales (NSW), Australia melaporkan kasus infeksi harian terendah dalam tiga pekan terakhir. Sejumlah peraturan pembatasan sosial di ibu kota Negara Bagian, Sydney pun mulai dilonggarkan.

Perdana Menteri Negara Bagian NSW Gladys Berejiklian mengumumkan 935 kasus infeksi baru. Angka infeksi harian terendah sejak 27 Agustus dan lebih rendah dibanding Ahad (19/9) kemarin yang sebanyak 1.083 kasus.

"Kami merasa lebih positif dibanding beberapa pekan sebelumnya, tapi saya tidak ingin lengah dan mengira masa terburuk sudah berakhir," kata Berejiklian, Senin (20/9).

Negara bagian itu juga melaporkan empat kasus kematian terkait Covid-19. Angka vaksinasi virus corona di NSW juga terus meningkat.

"Karena kami melihat begitu banyak akumulasi kasus, kami tahu bulan Oktober akan menjadi tantangan bagi sistem rumah sakit," katanya.

Setelah virus corona varian Delta yang sangat menular menyebar di Sydney dan Melbourne, hampir setengah dari 25 juta populasi Australia menjalani peraturan pembatasan sosial yang ketat. Cepatnya penyebaran virus memaksa pemerintah mengabaikan target nol kasus infeksi lalu mempercepat program vaksinasi sebelum melonggarkan pembatasan sosial. Setelah vaksinasi dipercepat, 53 persen orang dewasa NSW sudah menerima dua dosis vaksin.

Sejumlah peraturan yang membatasi pertemuan yang diterapkan di 12 titik paling terdampak di sebelah barat Sydney mulai dilonggarkan. Peraturan yang membatasi berapa lama olahraga di luar ruangan dapat dilakukan juga dicabut.

Warga yang sudah divaksin juga diizinkan bertemu di luar ruangan tapi masih dibatasi maksimal lima orang. Negara tetangga NSW yakni Victoria mengumumkan satu kasus kematian Covid-19 dan 567 kasus infeksi baru. 

Angka kasus infeksi tertinggi di negara bagian itu tahun ini. Pengumuman tersebut disampaikan setelah negara bagian itu mengungkapkan peta jalan untuk melonggarkan peraturan pembatasan sosial. 

Ketika angka vaksinasi yang targetnya tercapai 26 Oktober mencapai 70 persen. Sejauh ini baru 44 persen populasi di negara bagian itu yang sudah menerima dua dosis vaksin. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika