Bayi dari Ibu Positif Covid-19 Harus Tetap Dapat ASI

Air susu ibu (ASI) yang diproduksi ibu positif Covid-19 tetap bisa dikonsumsi bayi.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada ibu hamil dan menyusui. Ibu positif Covid-19 masih tetap bisa menyusui bayinya.
Rep: Dadang Kurnia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dokter umum Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, dr Andrew Jonatan, MBiomed mengingatkan, bayi yang terlahir dari ibu pengidap Covid-19 tetap harus mendapat asupan Air Susu Ibu (ASI). Meski sang ibu terkonfirmasi positif Covid-19, ASI yang diproduksi tetap bisa dikonsumsi bayi.

Bahkan, menurut dr Andrew, ASI yang diberikan tersebut dapat membentuk antibodi bagi sang bayi, di mana pada sang ibu yang terpapar Covid-19 terjadi pembentukan antibodi immunoglobulin (Ig). Andrew pun merekomendasikan ibu melahirkan yang terpapar Covid-19 untuk tetap memberikan ASI pada bayinya.

"Maka dari itu, selama masa perawatan, kami menyarankan ibu untuk memberikan ASI dengan tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19," kata dr Andrew di Surabaya, Jumat (24/9).

Baca Juga


Infografis Panduan Ibu Positif Covid-19 yang Menyusui - (republika.co.id)

Caranya ialah dengan mencuci tangan sebelum memegang bayi atau sebelum berada di sekitar bayi. Ibu harus menutup mulut dan hidung saat batuk, bisa menutupnya dengan lengan dan tidak mengarah kepada orang lain.

"Selalu jaga kebersihan diri," ujar dr Andrew.

Dr Andrew menjelaskan, ASI mengandung nutrisi dan imunitas yang sangat penting untuk bayi. Selain itu, pemberian ASI tersebut juga berpengaruh pada terciptanya hubungan emosional antara ibu dan bayi.

Mengenai kemungkinan kondisi bayi yang lahir terpengaruh oleh ibu terkonfirmasi positif covid-19, Andrew mengimbau tak perlu khawatir. Sebab, menurut dia, kemungkinan itu tak akan berdampak pada sang bayi.

Tips menyusui di tempat umum semasa pandemi. - (Republika)


Andrew mengatakan, apabila ibu tidak sengaja batuk atau bersin dan mengarah ke bagian payudara, sebaiknya segera dibersihkan. Caranya dengan membilas menggunakan air dan sabun sekitar 20 detik.

Sementara itu, andaikan risiko penularan lebih besar daripada manfaat pemberian ASI secara langsung, ada cara lain yang bisa ditempuh. Ibu tetap bisa memberikan ASI dengan cara dipompa atau perah.

"Semua peralatan harus dipasikan selalu bersih dicuci, tidak perlu melakukan pemanasan atau sterilisasi pada ASI yang akan diberikan pada bayi," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler