Malala: Pastikan Hak Perempuan Afghanistan Dilindungi
IHRAM.CO.ID, NEW YORK - Peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai khawatir Taliban akan bertindak seperti yang dilakukan kelompok Islam garis keras 20 tahun lalu ketika berkuasa. Padahal sejak itu, kesempatan kerja dan pendidikan bagi perempuan Afghanistan telah sangat berkembang.
"Sekarang saatnya kita berpegang teguh pada komitmen itu dan memastikan bahwa hak-hak perempuan Afghanistan dilindungi. Dan salah satu hak penting itu adalah hak atas pendidikan," katanya menambahkan.
Beberapa pemimpin dunia berjanji untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak perempuan Afghanistan pada pertemuan tahunan PBB pekan ini. Namun belum begitu jelas bagaimana mereka akan melakukannya.
Presiden RI Joko Widodo juga menyinggung soal hak perempuan Afghanistan dalam pidatonya di SMU PBB. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam beberapa pertemuannya di rangkaian SMU PBB juga mendesak agar hak-hak perempuan Afghanistan diutamakan.
Retno juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kemajuan yang selama ini dicapai di Afghanistan bisa saja mengalami kemunduran, termasuk di bidang pembangunan dan pemberdayaan perempuan.
"Oleh karenanya masyarakat internasional harus bersatu menyampaikan harapan yang sama, yakni terbentuknya pemerintahan inklusif di Afghanistan, penghormatan hak asasi manusia, khususnya hak-hak perempuan, dan memastikan wilayah Afghanistan tidak dijadikan tempat untuk kegiatan terorisme," ujar Menlu Retno dalam briefing secara virtual, Kamis (23/9) lalu.