Ilmuwan Ungkap Cincin Einstein dalam Gambar Teleskop Hubble

Foto cincin Einstein pertama dirilis pada 2020.

esa/nasa/hubble
Gambar Cincin Einstein terlengkap yang didapakan teleskop Hubble pada 2020.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON -- Teleskop Luar Angkasa Hubble menangkap lingkaran cahaya yang bersinar dalam foto yang diperoleh pada 2020. Lingkaran ini juga disebut cincin Einstein karena fisikawan Albert Einstein telah meramalkan keberadaannya. Lingkaran ini muncul karena ilusi skala galaksi.

Baca Juga


Galaksi yang disebut “molten ring” melingkar ini merupakan gambar galaksi GAL-CLUS-022058s yang terletak di konstelasi The Furnace. Seperti yang ditulis oleh para ilmuwan, cincin besar sebenarnya adalah noda cahaya yang diciptakan oleh efek lensa yang terjadi ketika objek latar depan dengan gravitasi kuat memperbesar cahaya galaksi yang lebih jauh di belakangnya.

Penelitian baru menunjukkan bahwa kita melihat galaksi di dalam cincin seperti berusia sekitar sembilan miliar tahun, ketika alam semesta hanya sekitar sepertiga usianya saat ini 13,8 miliar tahun.

“Deteksi gas molekuler, yang melahirkan bintang-bintang baru, memungkinkan kami menghitung yang tepat dan dengan demikian memberi kami keyakinan bahwa kami benar-benar melihat galaksi yang sangat jauh,” kata Nikolaus Sulzenauer, mahasiswa di Institut Max Plank dan anggota tim investigasi.

“Ini adalah saat ketika alam semesta mengalami ‘baby boom’, membentuk ribuan bintang dengan kecepatan tinggi. Gambar galaksi yang diperbesar memberi para astronom pandangan jarak dekat ke masa lalu yang jauh,” menurut pernyataan Hubble, dilansir dari Space, Senin (27/9).

Ketika foto itu awalnya dirilis pada 2020, para ilmuwan mengatakan ini adalah salah satu cincin Einstein terlengkap yang pernah ada dalam katalog. Setelah publikasi foto, para astronom menggali data arsip yang dikumpulkan oleh European Southern Observatory's Very Large Telescope untuk menghitung jarak galaksi pada 9,4 miliar tahun cahaya. Analisis lebih lanjut memungkinkan tim untuk memeriksa gumpalan materi bintang di galaksi berlensa, memberikan petunjuk tentang evolusinya.

“Tingkat pembentukan bintang yang sangat tinggi di galaksi awal yang paling terang dan sangat berdebu membuat bintang-bintang lahir dengan kecepatan seribu lebih cepat daripada yang terjadi di galaksi kita sendiri. Ini bisa membantu menjelaskan pembentukan galaksi elips raksasa saat ini dengan cepat,” ungkap ilmuwan dari tim Hubble.

Pengamatan awal Hubble dilakukan oleh Saurabh Jha dari Rutgers, Universitas Negeri New Jersey, sementara peneliti utama dari penelitian baru yang memodelkan pembentukan galaksi adalah Anastasio Diaz-Sanchez dari Universidad Politécnica de Cartagena di Spanyol.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler