Kemiripan Perjalanan Ibadah Haji dan Perjalanan ke Akhirat
IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Berbeda dengan ibadah lainnya, ibadah haji tidak dapat dikerjakan kecuali di tempat yang telah ditetapkan oleh Allah dan RasulNya yaitu di Makkah al-Mukarramah. Karakteristik ini mengharuskan setiap orang yang tidak berdomisili di tempat tersebut untuk melakukan perjalanan laiyaknya perjalanan ke kampung akhirat.
"Sekalipun perjalanan ibadah haji merupakan aktivitas yang murni dilakukan di dunia, akan tetapi dalam pelaksanaannya, banyak di antara amalan-amalannya memiliki kemiripan dengan perjalanan menuju akhirat," tulis H. Shalahuddin Guntung, Lc dalam karyanya Haji dan Perjalanan Menuju Akhirat.
Menurut H. Shalahuddin Guntung, kemiripan itu dapat dilihat pada hal-hal berikut ini:
1. Pada saat seorang jamaah haji keluar dari rumahnya, ia meninggalkan keluarga, harta benda, dan kampung halamannya. Tentunya, setelah ia mempersiapkan segala bekal yang diperlukan.
Sebelum tiba di Makkah ia singgah beristirahat, transit di beberapa tempat termasuk ziarah ke Masjid Nabawi di Madinah. Hal ini mengingatkan bahwa kita akan keluar dari kehidupan dunia dengan meninggalkan keluarga, harta benda, pekerjaan, jabatan,
dan segala milik kita.
"Sebelum meninggalkan kehidupan ini, kita dituntut mempersiapkan sebanyak-banyaknya amalan saleh sebagai bekal ke akhira," katanya.
Sebelum sampai ke tujuan akhir perjalanan ini, kita transit di alam barzakh, disusul kebangkitan dari alam kubur, selanjutnya berkumpul di padang mahsyar, kemudian proses hisab dan mizan, lalu haudh/telaga, setelah itu titian shirat, syafaat, dan terakhir masuk surga atau neraka wal ‘iyadzu billah.
2. Saat melepaskan pakaian biasa lalu menggantinya dengan pakaian ihram yang putih. Hal ini mengingatkan kita akan kain kafan yang dipakaikan pada jenazah sebelum dikuburkan.
"Sekaligus mengingatkan manusia bahwa ia akan menemui Allah di akhirat dalam keadaan yang berbeda dengan kondisi kehidupan dunia," katanya.