Mesir Perkirakan Puncak Kasus Covid-19 dalam Tiga Pekan
IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Pejabat Kementerian Kesehatan Mesir memperkirakan, Mesir akan mengalami puncak kasus virus corona dalam tiga pekan ke depan. Mesir saat ini tengah melalui gelombang keempat pandemi Covid-19.
"Kita punya waktu tiga pekan sebelum mencapai puncak gelombang keempat. Saya harap kita tidak mencatat angka yang tinggi,” kata Hossam Hosny, ketua Komite Ilmiah Pemberantasan Virus Corona di Kementerian Kesehatan.
Dilansir dari Ahram Online, Rabu (29/9), ia menekankan kesiapan Kementerian Kesehatan Mesir untuk menangani gelombang keempat secara efektif. Mesir telah menyaksikan peningkatan yang stabil dalam infeksi dan kematian harian sejak awal Agustus dengan 667 kasus baru dan 39 kematian tercatat pada hari Ahad.
Pemerintah Mesir, secara paralel, mengintensifkan upayanya untuk memvaksinasi warganya terhadap Covid-19 untuk mencapai target 40 juta orang Mesir yang diimunisasi pada akhir tahun 2021. Mesir mulai meluncurkan kampanye inokulasi awal tahun ini, dengan lebih dari 13 juta orang divaksinasi sejauh ini.
Hosny mendesak semua warga Mesir untuk tetap berpegang pada semua tindakan pencegahan selama periode mendatang.
"Studi telah menunjukkan bahwa kekebalan yang diberikan oleh vaksin bersifat sementara dan hanya berlangsung dari 3 bulan hingga satu tahun tergantung pada masing-masing individu," tambahnya.
Dia memperingatkan mereka yang sebelumnya telah pulih dari infeksi Covid-19 agar tidak bergantung pada perlindungan alami yang diberikan oleh virus tersebut.
Kekebalan yang diberikan oleh virus setelah meninggalkan sistem individu bukanlah perlindungan jangka panjang, karena berlangsung tidak lebih dari tiga bulan. Pada beberapa kasus bahkan mereka bisa kehilangan antibodi hanya dalam waktu satu bulan.
Dia menambahkan bahwa keputusan tentang memvaksinasi anak-anak serta menawarkan suntikan booster ketiga kepada warga yang disuntik setidaknya 6-8 bulan yang lalu akan diambil dalam seminggu.
Mesir saat ini sedang mempertimbangkan untuk bisa memberikan vaksinasi kepada anak di bawah usia 18 tahun. Karena negara tersebut berusaha untuk mencapai tingkat inokulasi yang lebih tinggi dalam waktu singkat untuk mencapai kekebalan kelompok.
Menteri Kesehatan Hala Zayed juga mengatakan awal bulan ini bahwa pemberian suntikan vaksin virus corona sedang dipertimbangkan.