RMI NU Dukung PTM Terbatas dengan Prokes Ketat
IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung proses pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. Namun, PTM harus dilaksanakan dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) NU, kiai Abdul Ghaffar Rozin dan Sekretaris Jenderal LPI Ma'arif NU, Harianto Oghie mendukung proses pembelajaran tatap muka (PTM). Namun, PTM harus dilaksanakan dengan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
"Hampir seluruh kegiatan santri sejak bangun tidur dilakukan secara berkelompok," kata kiai Abdul Ghaffar Rozin alias Gus Rozin dalam keterangan, Kamis (30/9).
Dia melanjutkan, RMI bersama seluruh elemen NU terus berusaha menerapkan protokol kesehatan untuk mendukung pembelajaran tatap muka secara terbatas di lingkungan pesantren. Lanjutnya, RMI NU tidak ingin pesantren menjadi pusat penyebaran baru Covid-19.
Gus Rozin mengatakan, penyelenggara sekolah dan pesantren yang bernaung di PBNU mendukung proses PTM terbatas. Dia menilai bahwa pandemi Covid-19 telah mengubah tradisi yang dibentuk berabad-abad.