Sidebar

Wapres Harap Eksportir Pemula Tangkap Peluang Industri Halal

Friday, 01 Oct 2021 15:30 WIB
Wakil Presiden Maruf Amin.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap para eksportir pemula belajar menangkap peluang dari dinamika dan perubahan tren ekspor di era pascapandemi Covid-19 saat ini. Salah satunya, kata Wapres, industri halal yang dinilai akan menjadi penopang utama pemulihan ekonomi global ke depan.

"Saya menilai sektor industri halal, sektor kesehatan (healthy life style), sektor makanan dan minuman (mamin), sektor konstruksi, dan sektor pertanian akan menjadi penopang utama pemulihan ekonomi global ke depan," kata Wapres dikutip dari Youtube Sekretariat Wakil Presiden, Jumat (1/10)

Saat memberi arahan di acara Kuliah Ekspor Nasional pada Konferensi Ekspor Nasional 2021 itu, Wapres mengatakan, pandemi Covid-19 telah membuat sektor ekonomi nasional yang sebagian besar didorong oleh UMKM sangat terdampak. Namun demikian, Wapres meyakini, adanya krisis akan membuka peluang baru dan memunculkan ide-ide bisnis yang kreatif dan inovatif.

Sementara, industri halal menjadi salah satu sektor yang tumbuh lebih baik dibandingkan sektor lainnya saat pandemi Covid-19.

Karenanya, ia berpesan agar generasi muda yang tertarik di bidang eksportir maupun eksportir untuk mulai menggali sektor industri halal.

"Khusus untuk sektor industri halal, saya mendorong generasi muda dan elemen sektor swasta, baik usaha berorientasi ekspor berskala besar, menengah, dan kecil, untuk secara cermat menggali sektor ini dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada di Indonesia," ujarnya.

Ia juga mengingatkan para eksportir pemula, memilih pilihan atau orientasi karir di bidang ekspor ini sangat menantang, apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Karena itu, dibutuhkan kesabaran dan kemampuan serta pengetahuan.

Untuk itu, kata Wapres, memunculkan potensi eksportir baru khususnya dari kalangan muda tidak bisa dilakukan secara instan. Ia menyarankan, eksportir pemula jangan langsung berpikir keuntungan dan bisnis yang mudah.

"Semua ini membutuhkan proses yang melibatkan komitmen, wawasan dan pengetahuan akademik yang baik, skill yang mumpuni, kemampuan teknologi informasi, negosiasi, creative thinking, inovasi, dan tentunya disiplin dari diri Anda-anda sendiri sebagai pelaku utama," katanya.


Berita terkait

Berita Lainnya