Sidebar

Lonjakan Covid, Alaska Terapkan Status Krisis Kesehatan

Sunday, 03 Oct 2021 14:15 WIB
Covid 19 (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, WASHINGTON — Lonjakan kasus infeksi Covid-19 yang terjadi di Alaska, Amerika Serikat (AS) membuat pemerintah di wilayah tersebut mengizinkan 20 fasilitas medis membatasi perawatan yang diperlukan.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah sistem perawatan kesehatan tidak lagi dapat menangani pasien dengan kasus penyakit darurat, secara khusus terkait Covid-10. Dalam pengumuman disebutkan bahwa tiga fasilitas memberlakukan protokol darurat, termasuk di antaranya adalah Pusat Medis Providence Alaska di Anchorage.

Deklarasi yang dikeluarkan oleh Alaska juga mencakup dua rumah sakit lainnya di Anchorage. Termasuk salah satunya adalah fasilitas di seluruh negara bagian terbesar, yang tercatat sejauh ini memiliki penduduk lebih sedikit.

“Ini mengakui bahwa Alaska memiliki sistem perawatan kesehatan yang saling berhubungan dan saling bergantung, yang membutuhkan aktivasi kerangka pengambilan keputusan negara bagian. Kerangka kerja itu mencakup perkembangan standar konvensional, kontingensi, dan krisis,” ujar Departemen Kesehatan Alas dalam sebuah pernyataan, dilansir Macon, Ahad (3/10).

Meski demikian, Adam Crum selaku komisaris kesehatan Alaska menegaskan fasilitas kesehatan tetap terbuka dan mampu merawat pasien. Warga yang membutuhkan perawatan medis diimbau untuk tidak menunda melakukannya.

Faktor-faktor yang membuat Alaska memberlakukan status krisis standar perawatan kesehatan saat ini adalah sumber daya medis yang langka di beberapa fasilitas, staf yang terbatas, dan kesulitan memindahkan pasien karena ketersediaan tempat tidur yang terbatas. Faktor lain termasuk terapi penggantian ginjal yang terbatas dan suplai oksigen.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Pusat Sains dan Teknik Sistem Universitas Johns Hopkins, satu dari setiap 84 orang di Alaska didiagnosis dengan Covid-19 dari 22 September hingga 29 September. Tingkat tertinggi berikutnya adalah satu dari setiap 164 orang di Virginia Barat.

Rumah Sakit Memorial Fairbanks, yang dicakup oleh pengumuman negara bagian, pada Jumat mengaktifkan kebijakannya sendiri karena kekurangan tempat tidur, staf dan perawatan antibodi monoklonal, bersama dengan ketidakmampuan untuk mentransfer pasien.

Sejak Maret 2020, ada 110.850 total kasus Covid-19 di Alaska, yang berpenduduk sekitar 731 ribu. Lebih dari 24 ribu kasus baru dilaporkan pada September ketika varian Delta mendorong lonjakan kasus di Alaska.

Departemen Kesehatan Alaska mengatakan secara keseluruhan 2.432 orang telah dirawat di rumah sakit dan 557 penduduk di negara bagian itu meninggal. Keputusan untuk menetapkan status krisis perawatan kesehatan juga disebut karena rendahnya tingkat vaksinasi dan tingginya jumlah pasien yang masih harus menunggu untuk mendapatkan perawatan.

Baca Juga


Berita terkait

Berita Lainnya