Bea Cukai Dorong Potensi Ekspor Tolitoli Hingga Pasuruan

Bersinergi dengan berbagai pihak, Bea Cukai terus dorong Pemulihan Ekonomi Nasional

Bea Cukai
Bersinergi dengan berbagai pihak, Bea Cukai terus dorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui ekspor di berbagai daerah.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bersinergi dengan berbagai pihak, Bea Cukai terus dorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui ekspor di berbagai daerah. Kegiatan ini dilakukan antara lain oleh Bea Cukai di Tolitoli, Banten dan Pasuruan periode akhir September lalu.

Di Tolitoli, Sulawesi Tengah, Bea Cukai Pantoloan bersama Tim Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi melaksanakan kunjungan kerja ke Kantor Bupati Tolitoli, Kamis (30/9) lalu. Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi khususnya antara Bea Cukai dengan Pemkab Tolitoli untuk mengoptimalkan potensi ekspor dari Kabupaten Tolitoli.

Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, Tubagus Firman, menjelaskan bahwa Tolitoli memiliki banyak potensi sumber daya alam yang menjadi komoditas ekspor. “Banyak potensi ekspor langsung dari Tolitoli, seperti coconut fiber atau serabut kelapa dan cengkeh. Selain itu, juga tinggi potensi hasil laut dan perikanan seperti udang,” imbuhnya.

Pemkab Tolitoli menyambut baik kunjungan Bea Cukai dan Tim Kemenkeu dengan adanya upaya mewujudkan ekspor langsung komoditas dari Kabupaten Tolitoli. "Mari kita mewujudkan hal baik ini. Semoga ada forum selanjutnya bersama pihak-pihak yang punya kepentingan untuk membahas langkah berikutnya yang dapat diambil. Setelah ini, saya akan menyampaikan ke dinas terkait tentang rencana ekspor langsung,” ujar Wakil Bupati Tolitoli, Moh. Besar Bantilan.

Selanjutnya, Kanwil Bea Cukai Banten melakukan sosialisasi terkait optimalisasi ekspor dan impor melalui pelabuhan di Provinsi Banten kepada para pegawai perwakilan satuan kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) di Provinsi Banten, Rabu (22/9). Selain bentuk koordinasi, kegiatan ini  bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait tatalaksana ekspor dan impor. Sehingga diharapkan dapat melakukan pendampingan yang lebih baik kepada para pelaku usaha khususnya usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Banyak UMKM di Provinsi Banten yang ingin melakukan ekspor hasil produksinya, namun karena minimnya informasi yang mereka dapat, para UMKM kesulitan untuk melakukan ekspor  hasil produksinya. Kami harap, kehadiran tim Bea Cukai dapat memberikan penjelasan kepada dinas terkait dan selanjutnya memebrikan pendampingan ke para pelaku usaha” ujar Firman.

Sementara itu di Jawa Timur, upaya pemulihan koperasi dan usaha mikro dari dampak pandemi, Bea Cukai Pasuruan turut menyukseskan gelaran forum bisnis bertema Akses Modal dan Pemasaran Bagi Koperasi dan Usaha Mikro, Kamis (28/9). Dalam kegiatan ini turut mengundang beberapa koperasi, usaha mikro, dan asosiasi usaha di Kabupaten Pasuruan.

Dalam kegiatan ini, Bea Cukai Pasuruan menyampaikan terkait tatalaksana impor dan ekspor baik personal atau corporate, ketentuan larangan pembatasan, dan berbagai fasilitas dari Bea Cukai seperti kemudahan impor tujuan ekspor (KITE). Dengan materi terkait kepabeanan yang diberikan, dan melalui forum bisnis yang diinisiasi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruan, dapat menjembatani pengusaha di Kabupaten Pasuruan untuk mengembangkan bisnis di pasar internasional.

“Kami sebagai institusi pemerintah yang diamanatkan melaksanakan tugas dan fungsi kepabeanan, siap menjadi mitra kerja dan berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pengusaha, jadi jika ada hal yang perlu didiskusikan silahkan datang kepada kami, kami siap melayani,” pungkas Firman.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler