Sidebar

Respons Pengeboman Masjid, Taliban Sikat Sel ISIS di Kabul

Monday, 04 Oct 2021 18:03 WIB
Taliban melakukan pelacakan dan penyerangan terhadap jaringan ISIS. Ilustrasi tentara Taliban

IHRAM.CO.ID, KABUL – Kelompok Taliban mengatakan mereka telah menghancurkan sel ISIS di ibukota Afghanistan, Senin (4/10). Hal ini disampaikan beberapa jam setelah bom mematikan terjadi di luar sebuah masjid di Kabul. 

Baca Juga


Pasukan Taliban menyerbu tempat persembunyian afiliasi ISIS dan membunuh beberapa gerilyawan, setelah bom terjadi di luar Masjid Eid Gah, Ahad (3/10). 

Aksi tersebut menewaskan lima warga sipil dan meningkatkan serangan terhadap musuh Taliban, sejak mereka mengambil alih Kabul pada pertengahan Agustus.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan para pejuang melakukan operasi di utara Kabul pada Ahad malam. "Sebagai hasil dari operasi, yang sangat menentukan dan sukses ini, pusat Daesh hancur total dan semua anggota Daesh di dalamnya tewas," kata Mujahid di akun Twitter miliknya, dikutip di Gulf Today, Senin (4/10). 

Kejadian bom kemarin merupakan serangan paling mematikan sejak Taliban menguasai Afghanistan dengan keberangkatan pasukan Amerika Serikat terakhir yang kacau pada 31 Agustus.

Saksi dan wartawan AFP mendengar ledakan dan tembakan di ibu kota pada saat penggerebekan. Gambar yang diunggah ke media sosial menunjukkan ledakan besar dan api di tempat kejadian.

Penduduk Kabul sekaligus pegawai pemerintah, Abdul Rahaman, mengatakan kepada media sejumlah besar pasukan khusus Taliban menyerang setidaknya tiga rumah di lingkungannya. 

"Pertempuran berlanjut selama beberapa jam. Suara senjata membuat saya tetap terjaga sepanjang malam. Mereka mengatakan sedang mengejar pejuang Daesh di daerah itu," kata Rahman.

Dia pun menyebut tidak mengetahui secara pasti berapa korban, baik terbunuh maupun tertangkap, yang jatuh akibat konflik tersebut. Namun, dia bisa memastikan pertempuran berlangsung dengan sangat sengit.

Kelompok Daesh mengklaim bertanggung jawab atas pemboman mengerikan pada 26 Agustus, yang menewaskan lebih dari 169 warga Afghanistan dan 13 personel militer Amerika Serikat di luar bandara Kabul. Saat itu ribuan orang berusaha mencapai bandara untuk melarikan diri dari kekuasaan Taliban.  

 

Sumber: gulftoday 

Berita terkait

Berita Lainnya