Covid-19 dan Flu, Apa Persamaan dan Perbedaannya?
Sangat tidak tepat jika menganggap Covid-19 sama seperti flu, dalam artian dampaknya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 telah terjadi di Indonesia hampir dua tahun terakhir, namun masih ada masyarakat meremehkannya dan menganggap sama dengan influenza. Padahal, Covid-19 berbeda dengan influenza.
"Perlu saya ingatkan bahwa Covid-19 tidak sama dengan flu," kata Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman saat dihubungi Republika, Senin (4/10).
Kesamaannya, dia melanjutkan, hanya cara penularannya dan potensinya menjadi endemi. Sementara perbedaannya terutama akibatnya, dia melanjutkan, tentu Covid-19 lebih berdampak.
Dicky menyebutkan, berdasarkan studi di di Amerika Serikat yang dilakukan CDC, lalu penelitian yang dilakukan Oxford menunjukkan bahwa sekitar sepertiga pasien Covid-19 menderita Long Covid atau mengalami gejala sisa dan menetap. Kemudian pada penderita Long Covid, sekitar 70 persen diantaranya berpotensi mengalami kerusakan pada salah satu organ tubuh, bisa jantung, paru, atau hati.
"Kan ini berbahaya. Sedangkan flu tidak menyebabkan kerusakan organ dan tidak memiliki dampak jangka panjang," ujarnya.
Bahkan, dia menambahkan, negara-negara maju seperti di Eropa dan Amerika Serikat (AS) menetapkan penderita long Covid-19 sebagai penderita disabilitas karena kemampuan bekerja jadi tidak bisa lama hingga kemampuan berjalan juga bisa terganggu. Artinya, dia melanjutkan, dampak Covid-19 serius. Oleh karena itu, dia menambahkan, sangat tidak tepat jika menganggap Covid-19 sama seperti flu, dalam artian dampaknya.
"Kita tak bisa mengabaikan Covid-19. Makanya, strategi protokol kesehatan 5M, upaya 3T, dan vaksinasi jadi penting. Ini termasuk temuan virus, ini jadi pesan penting. Jika tetap abai, ini salah besar dan berbahaya," ujarnya mewanti-wanti.