Kebiasaan Kunyah Pinang di Papua yang Sehatkan Mulut
Di sini, anak-anak muda pun gemar mengunyah buah pinang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Di Pulau Jawa, lazimnya, buah pinang dikunyah bersama daun dan kapur sirih. Penikmatnya pun didominasi orang-orang tua. Itupun saat ini sudah sulit ditemui dalam keseharian.
Namun di distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, mengunyah buah pinang muda sudah hal biasa yang bisa kita lihat setiap saat.
Tua-muda, lelaki dan wanita dengan santainya mengunyah buah pinang yang dicampur dengan sedikit kapur.
Tepat di seberang Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih Abepura Jayapura, tampak dua orang mahasiswi tengah mengunyah pinang yang dijual, Mamace panggilan ibu untuk orang Papua.
Ketika Republika menemui mahasiswi yang tidak mau disebutkan namanya tersebut pada Senin (4/10), terungkap bahwa mengunyah buah pinang muda sudah menjadi kebiasaannya.
"Sudah menjadi kebiasaan bagi saya. Karena ini juga bermanfaat untuk kesehatan Gigi dan mulut," ungkapnya sambil melepaskan senyum dan tampak merah mulut akibat kunyahan biji pinang muda tersebut.
"Gigi tak gampang sakit, awet tidak ompong. Gigi juga menjadi putih dan bersih," kata dia.
Republika berkesempatan meliput langsung PON XX di Papua. Ragam pemandangan unik khas Bumi Cenderawasih menjadi bahan tulisan yang sangat seru untuk dirangkai menjadi sebuah cerita.
Salah satunya ya soal kisah buang pinang ini. Namun, penulis sendiri tak sampai mencicipi buah pinang tersebut. Mungkin lain waktu, karena agenda liputan, yang mengacu kepada jadwal pertandingan setiap cabang olahraga di PON sangatlah padat.
Baca juga : Ahli Virus Ingatkan Hindari 5 Tempat Ini Selama Pandemi