Dampak Topan Shaheen di UEA tak Seburuk di Oman
IHRAM.CO.ID, AL AIN – Warga Al Ain, Uni Emirat Arab (UEA) bisa menghela napas lega pada Senin karena Topan Shaheen hanya menyebabkan hujan ringan di daerah itu setelah kehancuran yang terjadi di Oman. Pihak berwenang di Abu Dhabi mengumumkan lembaga pendidikan di Al Ain dapat dibuka untuk pelajaran langsung dan pekerjaan konstruksi dapat dilanjutkan.
Tenda pengujian dan vaksinasi Covid-19 dan akses ke Jebel Hafeet juga dibuka kembali. Salah seorang warga Al Ain Moomal Tariq mengaku sangat khawatir saat mengetahui kotanya terkena dampak topan. Kekhawatiran itu meningkat setelah menonton rekaman video Topan Shaheen di Oman.
“Saya harus mengikuti tes mengemudi hari ini. Ketika saya mendengar pihak berwenang menutup sekolah, saya memutuskan untuk tinggal di rumah,” kata Tariq yang berasal dari Pakistan, dilansir The National News.
Namun, ternyata dampak dari Shaheen tidak seburuk yang ia kira. Meskipun jalanan dipenuhi genangan air, hujan yang terjadi tergolong ringan. Tariq mengatakan dia memindahkan semua pakaian yang mengering di luar ruangan dan tanaman apa pun yang disimpan di luar karena takut angin dapat merusaknya.
“Kami sangat senang dampaknya tidak seburuk yang kami bayangkan,” ujar dia.
Sebuah pengarahan yang diadakan oleh Ncema pada Ahad mendengar bagaimana pihak berwenang di seluruh negeri telah mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai kemungkinan skenario. Rencana yang dibuat juga dapat diaktifkan kembali untuk situasi darurat apa pun di masa depan.
Juru Bicara Ncema Dr Taher Al Amiri mengatakan delapan rencana nasional dan 31 rencana lokal untuk menangani badai diaktifkan dengan partisipasi 20 badan nasional dan 82 badan lokal. Kesadaran publik juga dinilai penting dengan pesan yang disebarluaskan dalam setidaknya 19 bahasa.
Warga Inggris di Al Ain dan kepala sekolah di Global English School Jeff Evans mengatakan dia bersyukur badai itu tidak berdampak besar. “Itu adalah pelarian yang beruntung dan dampaknya jauh lebih kecil dari yang kami harapkan,” ucap dia.
Sekolahnya, termasuk semua sekolah lain di UEA pindah ke pembelajaran daring saat badai berlangsung. Evans menyebut tidak ada angin kencang atau hujan deras sepanjang malam atau Senin. Namun, dia telah memindahkan semua perabotan ringan di dalam ruangan sebagai tindakan pencegahan.
Oman menanggung beban topan dengan setidaknya 11 orang kehilangan nyawa. Ratusan keluarga terpaksa mengungsi karena badai menyebabkan banjir di kota-kota di wilayah Batinah utara.