Polisi: Tak Ada Indikasi Pembunuhan Lars Vilks
IHRAM.CO.ID, SWEDIA -- Seniman Swedia, Lars Vilks (75) tewas dalam kecelakaan yang berujung pada kebakaran hebat pada Ahad (3/10). Vilks tewas bersama kedua pengawalnya.
Seniman dan aktivis kebebasan berbicara itu menggambar kartun Nabi Muhammad pada 2007. Ia membut kontroversi karena membuat sketsa Nabi Muhammad di tubuh anjing. Sejak saat itu, ia kerap menerima ancaman pembunuhan dan berada di bawah perlindungan polisi sejak 2010.
Menurut polisi, di hari kejadian, Vilks tengah menuju rumahnya di Swedia selatan menggunakan kendaraan polisi sipil. Mobil yang ditumpanginya itu mendadak membelok melintasi median dan bertabrakan dengan truk.
"Menewaskan Vilks dan dua pengawalnya, sedangkan sopir truk dibawa ke rumah sakit," kata polisi dilansir dari New York Times, Selasa (5/10).
Menurut seorang pejabat polisi daerah, tidak ada indikasi pembunuhan dalam peristiwa kecelakaan ini. Kendati demikian pihaknya akan tetap melakukan penyelidikan sebagaimana yang terjadi pada kasus-kasus kecelakaan pada umumnya.
"Kami melihat kemungkinan ledakan ban, sampai saat ini tidak ada yang menunjukkan bahwa ini adalah pembunuhan," kata Stefan Sinteus.
Menurut Sinteus, dua petugas polisi yang tewas dalam kecelakaan itu telah bekerja menjadi pengawal Vilks selama beberapa tahun. Kecelakaan itu sendiri terjadi pada Ahad sore di sepanjang jalan raya empat jalur di Markaryd, daerah sekitar 300 mil barat daya Stockholm.
Umat Muslim menganggap sketsa Nabi Muhammad yang dibuat Vilks sebagai penghinaan, sehingga memicu reaksi luas selama bertahun-tahun. Kemudian gambar hitam-putih Vilks diterbitkan oleh sebuah koran regional di Swedia pada 2007 dan dikutuk oleh umat Islam di negara itu, serta oleh Organisasi Konferensi Islam, sebuah organisasi payung dari 57 negara mayoritas Muslim.
Vilks kemudian menerima ancaman pembunuhan dari kelompok Al Qaeda yang memaksa dia untuk sementara pindah ke lokasi rahasia. Vilks diancam berulang kali setelah kartun itu diterbitkan.
Pada 2010, ia diserang saat memberikan kuliah tentang kebebasan berbicara di Universitas Uppsala di Swedia. Tahun itu, dua bersaudara juga dipenjara setelah mencoba membakar rumahnya.
Pada 2015, seorang pria bersenjata di Kopenhagen menyerang sebuah kafe tempat Vilks berbicara di sebuah acara “Seni, Penghujatan, dan Kebebasan Berekspresi,” membunuh seorang pembuat film dan melukai tiga petugas polisi. Salah satu penyelenggara acara, Helle Merete Brix, mengatakan dia yakin Vilks adalah target yang dituju, meskipun dia tidak terluka dalam penembakan itu.
Polisi kemudian mengatakan mereka telah menembak dan membunuh seorang pria yang mereka yakini bertanggung jawab atas serangan di kafe itu serta serangan lain di sebuah sinagoga.
Meskipun menyinggung umat Islam dan ancaman terhadap hidupnya, Vilks mengatakan dia tidak menyesal atas kartun tersebut. “Saya sebenarnya tidak tertarik untuk menyinggung nabi,” kata Vilks kepada The AP pada 2010 . “Intinya sebenarnya untuk menunjukkan bahwa Anda bisa. Tidak ada yang begitu suci sehingga Anda tidak bisa menyinggungnya," ujar dia.