Pemkot Bandung Pastikan PTM Aman dengan Tes Antigen Acak

Pengetesan acak ini dilakukan untuk para siswa dengan rentang usia 12 hingga 17 tahun

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah murid mengikuti kegiatan belajar mengajar saat hari pertama pembelajaran tatap muka (PTM) di SD Ar Rafi, Jalan Sekejati, Kiaracondong, Kota Bandung, Rabu (8/9). Pemerintah Kota Bandung kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di 330 sekolah yang meliputi PAUD/TK, SD, SMP dan SMA dengan menerapkan protokol kesehatan ketat serta membatasi jumlah murid sebanyak 50 persen dari kapasitas kelas dan sisanya mengikuti pembelajaran secara daring. Foto: Republika/Abdan Syakura
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berupaya memastikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah berjalan dengan aman dari Covid-19 dengan menggelar tes usap antigen secara acak bagi para siswa.


Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Hikmat Ginanjar mengatakan pengetesan acak ini dilakukan untuk para siswa dengan rentang usia 12 hingga 17 tahun. Sedangkan para siswa dengan usia di bawah itu tidak akan dites.

"Yang jadi prioritas itu, tapi kita juga masih menunggu (arahan pemerintah pusat)," kata Hikmat.

Menurutnya pelaksanaan tes antigen acak itu akan dilaksanakan pada Selasa (5/10). Dia pun memastikan pihaknya bersama dinas terkait lainnya telah menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tes antigen acak itu.

"Semua sekolah sudah siap melaksanakan," katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan tes antigen acak itu bakal dilakukan ke 10 persen sekolah yang melaksanakan PTM. Saat ini, kata dia, sudah ada sekitar 2.000 sekolah yang melaksanakan PTM.

"Jadi hanya sekitar 200 sekolah yang dites, itu pun tidak semua siswanya, hanya beberapa secara acak," kata Yana.

Menurut Yana, hasil tes itu bakal berdampak pada keberlangsungan PTM di sekolah tersebut. Apabila di sebuah sekolah ada 5 persen siswa yang terkonfirmasi, maka sekolah itu bakal ditutup sementara.

"Tapi kalau di bawah 1 persen hasilnya (terkonfirmasi), itu kita hanya tracing aja orang-orang yang pernah berkontak, kalau hasilnya 1-5 persen, itu satu rombongan sekelas kita tracing," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
 
Berita Terpopuler