Atlet Kaltim Diberi Bantuan Oksigen usai Raih Perunggu
Irma sempat memperoleh bantuan oksigen dari tim medis usai pertandingan kelelahan.
REPUBLIKA.CO.ID, MIMIKA -- Irma Handayani langsung diberi bantuan oksigen usai menyelesaikan nomor marathon putri cabang olahraga atletik di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Lomba digelar Kompleks Kuala Kencana, Mimika, Papua, Sabtu (9/10).
Atlet Kalimantan Timur itu berhasil mempersembahkan medali perunggu dengan catatan waktu 3 jam dan 51 detik. Seperti dikutip dari Antara, Irma sempat memperoleh bantuan oksigen dari tim medis usai pertandingan kelelahan.
Sementara pelari jarak jauh nasional asal DKI Jakarta, Odekta Elvina Naibaho, berhasil mencapai finis pertama dengan catatan waktu 2 jam, 48 menit dan 46 detik. Ia unggul lebih dari 10 menit dari rekan satu provinsinya, Triyaningsih, yang menyabet medali perak dengan waktu 2 jam 58 menit dan 56 detik.
Torehan emas nomor marathon putri ini membuat Odekta mencetak hattrick emas. Sebelumnya, pelari asal DKI Jakarta itu telah mengemas dua emas masing-masing dari nomor 5.000 meter putri dan 10.000 meter putri.
Ditemui usai pertandingan, Odekta mengaku sangat puas atas prestasi yang dia torehkan hari ini. Dirinya tidak menyangka mampu mengemas emas di nomor ketiga yang dia ikuti.
"Targetnya itu sebenarnya dua emas. Tetapi kalau ini (marathon) bisa (emas), kenapa enggak? Ini menjadi bonus," ujar dia.
Selain memperoleh emas ketiga, perempuan 30 tahun itu juga sukses mempertajam catatan waktu pribadinya. Waktu terbaik Odekta sebelumnya adalah 2 jam 55 menit yang dia torehkan pada PON XIX Jawa Barat 2016.
Rekor PON nomor marathon putri masih dipegang oleh Ruwiyati dengan catatan waktu 2 jam 45 menit dan 47 detik yang dicetak pada 1993. Sedangkan, rekor nasional masih dimiliki Triyaningsih dengan waktu 2 jam 31 menit dan 49 menit yang ditorehkan pada 2010.