Menpora Berharap PON Papua Beri Dampak Ekonomi Berkelanjutan

Dampak ekonomi PON XX diharap akan membawa harapan bagi masyarakat Papua.

Tangkapan layar Zoom
Menpora Zainudin Amali.
Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainuddin Amali, mendorong kesuksesan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dalam bidang ekonomi. Yakni, ekonomi secara berkelanjutan dengan pertambahan perputaran uang di Bumi Cenderawasih. 


Menpora berharap dampak ekonomi PON XX secara berkelanjutan akan membawa harapan bagi masyarakat Papua. Dalam berbagai kesempatan, upaya tersebut akan terus didukung oleh pemerintah pusat.

"Kami berharap kesuksesan PON pada ekonomi Papua. Terutama usaha mikro, kecil, dan menengah akan terus terwujud setelah ini," kata Menpora dalam Festival PON Kopi Papua dan UMKM di Taman Mesran, Kota Jayapura, Sabtu.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga, mengatakan omzet penjualan para pelaku usaha dalam festival yang digelar sejak 3 Oktober 2021 itu mencapai Rp 630 juta. Atau, jumlahnya meningkat 60 persen hingga Sabtu (9/10) dibanding penyelenggaraan festival serupa pada tahun-tahun sebelumnya.

"Jumlah transaksi tercatat mencapai sekira 29 ribu transaksi dan 10 persen diantaranya dilakukan secara digital atau menggunakan QRIS," kata Tigor.

Festival itu juga mampu mempertemukan para pelaku usaha dengan pelaku sektor keuangan mencapai sekira Rp 53,7 miliar. Festival tersebut melibatkan hingga 162 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah.

"PON XX Papua menjadi momentum, bukan hanya mencetak atlet terbaik, melainkan juga untuk memperkenalkan keberagaman seni, budaya, pariwisata, dan potensi UMKM Papua," kata Tigor.

Bank Indonesia memprakirakan penyelenggaraan PON XX Papua mampu menambah perputaran ekonomi di provinsi itu Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,5 triliun di sektor non-pertambangan. BI memperkirakan tambahan pertumbuhan ekonomi dari sektor non-pertambangan mencapai 0,7 persen hingga 1,1 persen year-on-year.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler