FKB UBSI: Kenali Pola Pembelajaran Daring yang Efektif
Dosen Universitas BSI memaparkan mengenai seluk beluk pembelajaran daring
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Studi (Prodi) Penyiaran, Fakultas Komunikasi dan Bahasa (FKB) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kembali melaksanakan pengabdian masyarakat (PM) sebagai salah satu wujud pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini digelar secara daring, lewat zoom dengan mengusung tema ‘Sosialisasi Pola Pembelajaran Online Terhadap Anak-anak’ kepada Fatayat NU Kecamatan Ciledug, Banten, Sabtu (2/10) silam.
Jaqualine Pramanta Putra, selaku ketua tim pelaksana PM mengungkapkan bahwa, sosialisasi ini untuk mengajak para orang tua agar mengenali pola pembelajaran daring yang efektivitas sehingga bisa langsung diterapkan kepada anak-anaknya.
“Seperti yang sudah diketahui, banyak sekali aspek yang terdampak selama Covid 19, menerpa negeri ini. Tak hanya sektor ekonomi, namun sektor pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui ranah pendidikan pun kian terdampak. Sekalipun memang belum terasa efektif, layaknya pembelajaran tatap muka, namun setidaknya pola pembelajaran daring sedikit banyak sudah mampu menekan penyebaran Covid 19 di klaster sekolah atau pendidikan,” ujarnya dalam rilis yang diterima, Jumat (8/10).
Melalui pengabdian masyarakat ini, dosen Universitas BSI memaparkan mengenai seluk beluk pembelajaran daring yang banyak di alami anak-anak usia sekolah. Acara yang melibatkan orang tua tersebut, harapannya dapat membuka wawasan orang tua saat mendampingi anak-anaknya saat beraktivitas secara daring. Tak hanya saat belajar, para dosen memberikan edukasi terhadap batasan-batasan anak dalam menggunakan gawai serta pembatasan lain, khususnya saat digunakan untuk mengakses aplikasi-aplikasi tertentu yang dapat memecah fokus anak saat belajar di rumah.
“Peran orang tua sebagai pendamping atau support system bagi sang anak adalah poin utama yang ingin menitik beratkan kepada para peserta, yakni para orang tua di pengabdian masyarakat kali ini. Sehingga kedepannya, pola pembelajaran daring yang efektif dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara guru yang saat ini berfungsi sebagai fasilitator, anak sebagai peserta didik dan orang tua yang berperan ganda sebagai pengawas sekaligus pendamping di rumah,” ungkapnya.
Selain itu, Frida Amarilis sebagai Ketua Fatayat NU Kecamatan Ciledug, menanggapi bahwa sosialisasi ini sangat membuka pikiran orang tua untuk selalu memberikan pendampingan kepada anak-anaknya.
"Kegiatan ini tentu sangat bermanfaat dalam membuka wawasan kami sebagai orang tua, terutama dalam pendampingan anak-anak saat belajar daring. Semoga kegiatan seperti ini dapat dikembangkan lagi dengan tema-tema lain, agar para anggota kami semakin cerdas dalam berbagai hal," tutup Frida.