Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp 11,3 T Hingga September 2021
Realisasi kontrak baru yang bersumber dari pemerintah sebesar 34 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Karya (Persero) Tbk merealisasikan perolehan kontrak baru Rp 11,3 triliun hingga September 2021. Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto mengatakan, jumlah ini naik 82,3 persen dibandingkan perolehan kontrak baru pada kuartal ketiga 2020 sebesar Rp 6,2 triliun.
"Nilai kontrak ini merupakan gabungan dari seluruh kontrak yang ada dari berbagai lini bisnis yang Adhi Karya miliki," ujar Farid dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (14/10).
Farid menyampaikan, kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada kuartal ketiga 2021 meliputi lini bisnis konstruksi sebesar 91 persen, properti 8 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Selain lini bisnis, lanjut Farid, kontrak ini juga meliputi berbagai tipe pekerjaan yang terdiri atas proyek gedung sebesar 27 persen, jalan dan jembatan 32 persen, proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalur kereta api, dan proyek energi, serta proyek lainnya sebesar 41 persen.
"Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru yang bersumber dari pemerintah 34 persen, sumber dari BUMN dan BUMD 10 persen, sementara proyek kepemilikian swasta atau lainnya 56 persen," ucap Farid.
Untuk rencana perolehan kontrak baru pada kuartal keempat 2021, ucap Farid, perusahaan saat ini tengah mengikuti proses tender untuk beberapa proyek perkeretaapian, infrastruktur, gedung, serta proyek lainnya.
"Dengan proses tender tersebut, tahun ini Adhi Karya masih optimistis dapat memperoleh peningkatan capaian kontrak sebesar 20 persen sampai 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Farid menambahkan.