Sidebar

Masjid Charlottetown Syaratkan Vaksinasi Sebelum Ibadah

Thursday, 14 Oct 2021 11:02 WIB
MASJID

IHRAM.CO.ID, CHARLOTTETOWN -- Pelaksanaan ibadah di Provinsi Prince Edward Island (P.E.I.), Kanada, dibebaskan dari aturan menunjukkan bukti vaksinasi. Namun, Muslim di wilayah ini tetap mensyaratkan sertifikat vaksinasi sebelum memasuki masjid.

Muslim yang menjadi jamaah di Masjid Dar As-Salam diketahui telah mengikuti aturan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker dan jarak fisik, sejak awal pandemi. Mereka bahkan harus membawa sajadah sendiri.

“Kami telah meminta agar semua orang divaksinasi ganda, sehingga kami dapat meminimalkan kontak dan penyebaran Covid-19,” kata Presiden Muslim Society of P.E.I., Dr. Najam Chishti, dikutip di CBC, Kamis (14/10).

Persyaratan itu sudah ada sejak Pemerintah Provinsi P.E.I. mendatangkan program P.E.I. Vax Pass seminggu yang lalu.

Chishti menyebut aturan ini diberlakukan demi keselamatan semua masyarakat dan mereka yang sudah mendapatkan vaksin. Setiap jamaah yang ingin melaksanakan ibadah di masjid disebut harus mematuhi aturan tersebut.

"Ini demi keselamatan semua, dan masyarakat sudah menerima. Mereka semua mematuhi ini. Mereka yang tidak mau datang ke masjid, mereka bisa tetap shalat dari rumah. Itu pilihan Anda," lanjutnya.

Sejauh ini, di Provinsi P.E.I. tidak ada wabah yang berasal dari pertemuan keagamaan. Dr Najam Chisti mengatakan Masyarakat Muslim akan melakukan bagiannya untuk menjaganya tetap seperti itu.

Di sisi lain, aturan di tempat lain pun ditinjau kembali. Hal ini muncul ketika aturan vaksinasi untuk upacara keagamaan sedang diperiksa ulang di beberapa provinsi lain, termasuk New Brunswick, serta Newfoundland dan Labrador.

Di dua provinsi ini, kasus infeksi yang terkonfirmasi baru-baru ini dikaitkan dengan pertemuan gereja. Kedua provinsi sekarang memberikan pilihan kepada organisasi keagamaan untuk meminta bukti vaksinasi atau menurunkan kapasitas, serta mengembalikan pembatasan lainnya.

Kepala Kantor Kesehatan Masyarakat (CPHO) P.E.I. mengatakan pihaknya sudah memiliki daftar panjang aturan untuk pertemuan keagamaan, termasuk penggunaan masker, kohort, serta jarak fisik antar rumah tangga.

Pendeta utama di Gereja Baptis Cornerstone di Cornwall mengatakan dia akan terus menaruh kepercayaannya pada CPHO.

"Kami akan melakukan semua yang diminta oleh kesehatan masyarakat. Kami tidak ingin tampil di depan mereka, kami juga tidak ingin ketinggalan dan melawan. Jadi pendekatan kami selalu kami akan mematuhi setiap keputusan mereka," kata Philip Woodworth.

Meski demikian, beberapa gereja setidaknya menunjukkan resistensi atas gagasan mewajibkan jamaahnya divaksinasi. Spring Park United Church, baru-baru ini mengirim surat kepada jemaatnya dan mengatakan mereka telah melakukan percakapan yang terbuka dan jujur tentang vaksinasi ini. Akhirnya, mereka memutuskan untuk tidak mewajibkan vaksinasi karena menghormati pilihan pribadi.

"Kami berusaha menemukan keseimbangan antara menghormati pilihan individu dan mengingatkan semua orang bahwa sebagai anggota komunitas iman ini, kita perlu saling menjaga. Makanya kami anjurkan, jika mampu, silakan divaksinasi," kata surat tersebut.  


Berita terkait

Berita Lainnya