Sidebar

Pemukim Yahudi Hancurkan 9.300 Pohon Zaitun Warga Palestina

Thursday, 14 Oct 2021 11:02 WIB
Penghancuran pohon zaitun oleh warga Israel di Palestina. Minyak zaitun sangat penting bagi ketahanan pangan Palestina dan menggerakkan ekonomi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan pemukim Yahudi menghancurkan lebih dari 9.000 pohon zaitun milik warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki sejak Agustus 2020. Di tengah musim panen zaitun yang sedang berlangsung, ICRC meminta Israel memastikan akses yang aman, tepat waktu, dan memadai bagi warga Palestina ke kebun zaitun mereka.

“Selama bertahun-tahun, ICRC telah mengamati puncak kekerasan oleh pemukim Israel yang tinggal di permukiman dan pos-pos tertentu di Tepi Barat terhadap petani Palestina, dan properti mereka pada periode menjelang musim panen zaitun, serta selama musim panen pada Oktober dan November," kata Kepala Misi ICRC Els Debuf dilansir Middle East Monitor, Kamis (14/10).

Debuf mengatakan, petani Palestina juga mengalami pelecehan dan kekerasan yang bertujuan mencegah keberhasilan panen. Selain itu, pemukim Yahudi juga melakukan perusakan peralatan pertanian, serta pencabutan dan pembakaran pohon zaitun.

"Ini menjadi perhatian penting yang akan kami bagikan dengan otoritas yang berwenang," kata Debuf.

Pada Rabu (13/10), pemukim ekstremis Israel mencabut 900 pohon zaitun dan aprikot. Mereka juga mencuri tanaman zaitun di Desa Sebastia di Kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki. Selain itu, para pemukim Yahudi juga menumbangkan 70 pohon di Masafer Yatta, selatan kota Hebron, Tepi Barat.

Baca Juga


Kekerasan pemukim Yahudi terhadap warga Palestina dan properti mereka adalah tindakan yang kerap terjadi di Tepi Barat. Namun otoritas pendudukan jarang mengambil tindakan terhadap kekerasan tersebut.

ICRC membantu petani Palestina untuk mengakses kebun zaitun mereka yang terletak di dekat perbatasan Tepi Barat atau dekat dengan permukiman dan pos-pos. Dukungan ICRC ini bertujuan untuk membantu warga Palestina mencapai lahan mereka dengan aman dan tepat waktu.

Setiap Oktober, petani Palestina melakukan panen zaitun. Panen ini merupakan sumber penghidupan yang penting bagi ribuan keluarga Palestina. Lebih dari 12 juta pohon zaitun ditanam di hampir separuh lahan pertanian Tepi Barat. Minyak zaitun sangat penting bagi ketahanan pangan Palestina dan dapat menggerakkan perekonomian melalui ekspor.

Selain itu, pohon zaitun adalah simbol keterikatan Palestina dengan tanah mereka. Pohon zaitun dikenal tahan dengan kekeringan dan dapat tumbuh di bawah kondisi tanah yang buruk. Meski dapat tumbuh di kondisi yang buruk, pohon zaitun menghasilkan buah sepanjang tahun. Pohon zaitun mewakili perlawanan dan ketahanan Palestina dalam menghadapi pendudukan Israel.

Berita terkait

Berita Lainnya