Setelah Long Covid, Kini Ada Long Flu

Virus SARS-COV-2 maupun influenza punya efek samping jangka panjang.

www.freepik.com.
Flu berkepanjangan (ilustrasi).
Rep: Desy Susilawati Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Long Covid telah menjadi masalah yang sangat memprihatinkan. Diperkirakan satu dari empat pasien Covid-19 mengalami long Covid.


Meskipun masih banyak yang belum diketahui pasti tentang long Covid, penelitian telah menemukan gejala pascainfeksi juga dapat menyerang mereka yang menderita kasus flu. Contoh flu panjang dan gejala pernapasan berkepanjangan terungkap setelah sebuah penelitian yang dipimpin oleh Oxford University yang diterbitkan dalam jurnal medis, PLOS Medicine. Mereka menganalisis masalah kesehatan dan statistik vital lebih dari 100 ribu orang dari dua kelompok yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

Sebagian dari mereka adalah pasien yang pernah tertular Covid-19 sebelumnya. Sebanyak 42 persen orang memiliki gejala terkait Covid-19 dan hampir 30 persen orang memiliki kasus flu berkepanjangan. Ini menyiratkan bahwa virus SARS-COV-2 dan virus influenza memiliki kemampuan menyebabkan efek samping jangka panjang.

Flu adalah penyakit pernapasan yang lebih ringan dibandingkan Covid-19. Setiap individu membutuhkan waktu yang berbeda untuk pulih. Ada beberapa yang cenderung pulih lebih cepat, namun ada beberapa yang lebih lama. 

Menurut para ahli, flu panjang seperti halnya long Covid dapat menyerang siapa saja yang memiliki masa pemulihan lebih lama dari waktu dua pekan, yang dianggap sebagai waktu kebanyakan orang sehat cenderung merasa lebih baik dan viral load menurun. 

Baik long Covid maupun flu panjang adalah masalah kesehatan yang tidak hanya membutuhkan perhatian, tapi juga dapat mengganggu kesehatan vital. Meskipun sudah lama diketahui tentang konsekuensi dan efek penyebab dari long Covid atau sindrom pasca-Covid, gejala flu yang melemahkan dan berkepanjangan juga bisa serupa. Misalnya, bahwa baik long Covid maupun gejala seperti flu yang lama menyebabkan gejala yang sangat mirip termasuk kecemasan, sesak napas, kabut otak, batuk atau demam terus-menerus, kelelahan, dan nyeri otot. Namun, gejala yang lebih persisten sejauh ini sebagian besar terkait dengan riwayat infeksi Covid.

Para peneliti terus mengevaluasi efek dari long Covid dan flu yang berkepanjangan. Menderita gejala kronis yang berlangsung lama juga dapat menyiratkan bahwa setiap individu yang terkena kasus flu yang serius, juga akan memiliki waktu pemulihan yang lebih lama karena gejalanya dapat berpotensi bermain lama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler