2 Tahun Jokowi-Maruf, Legislator: Stunting Harus Tuntas

Pandemi menyebabkan kemiskinan, sementara kemiskinan berkolerasi erat dengan stunting

Dok Republika
Dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf Amin, masalah stunting diharapkan segera dituntaskan.
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo menyampaikan sejumlah catatan terkait dua tahun pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin. Menurutnya persoalan stunting menjadi tantangan yang harus dituntaskan Jokowi-Maruf.

"Tantangan berikutnya penuntasan stunting atau pengurangan stunting, ya saya kira karena ada pandemi pasti sedikit banyak berdampak," kata Rahmad kepada Republika, Ahad (17/10).

Rahmad menambahkan, pandemi menyebabkan angka kemiskinan di Indonesia bertambah. Sementara kemiskinan berkorelasi erat dengan stunting. "Sehingga ketika saudara kita, anak-anak kita yang mengalami atau berproses untuk nikah kemudian terjadi proses PHK, kemudian punya momongan lalu proses kesejahteraan terganggu, sehingga untuk proses pemenuhan gizi juga agak terganggu. Ini juga menambah beban kerja tiga tahun ke depan," ujarnya.

Prevalensi stunting Indonesia untuk 2019 mencapai 27,7 persen. Karena itu stunting menjadi tantangan yang harus diselesaikan bersama. "Paling tidak bagaimana agar target mengurangi stunting gizi buruk itu bisa minimal atau bisa tercapai standar minimal," ungkapnya.

"Karena apa bahwa generasi bangsa kita  ini ditentukan juga mulai dari sekarang anak-anak kita yang balita bagaimana agar kita bisa intervensi terhadap pengurangan stunting itu," imbuhnya.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler