Peneliti: Varian AY42 Mungkin akan Menyebar Luas di Rusia

Ada kemungkinan bahwa varian baru AY42 akan menyebar luas di Rusia.

Pixabay
Ilustrasi virus corona. Rusia temukan kasus infeksi varian AY42 yang diyakini lebih menular daripada varian delta.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Pemerintah Rusia melaporkan sejumlah infeksi varian baru SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, yang diyakini lebih menular daripada varian delta. Kantor Berita RIA melaporkannya pada Kamis.

Ada kemungkinan bahwa varian AY42 akan menyebar luas, menurut laporan RIA mengutip peneliti senior dari pengawas konsumen negara Kamil Khafizov. Varian itu dapat menyebabkan tingkat infeksi baru Covid-19, yang sudah mencapai rekor tertinggi di Rusia, melesat lebih tinggi.

Varian baru bahkan pada akhirnya mampu menggantikan varian delta. Meski begitu, menurut Khafizov, prosesnya cenderung lama.

Presiden Rusia Vladimir Putin pekan ini menyetujui usulan untuk menutup tempat kerja selama sepekan mulai awal November setelah kematian Covid-19 harian di negara itu mencapai rekor baru 1.028 kematian sehari pada Rabu. Rusia mencatat 34.073 infeksi baru pada Rabu.

Pada Selasa, Inggris juga melaporkan tengah memonitor penyebaran varian AY42. Varian yang dijuluki "delta plus" itu mengandung mutasi yang mungkin membuat kemampuan bertahan hidup virus menjadi lebih besar.

Varian tersebut pertama kali diketahui pada Juli 2021. Namun, mutasi baru itu belum dianggap sebagai varian yang menjadi perhatian atau varian yang sedang diselidiki kategori yang ditetapkan untuk varian dan tingkat risiko yang terkait dengannya.

Baca Juga



"Ia berpotensi sedikit lebih menular," kata Prof Francois Balloux, Direktur Genetics Institute di University College London, kepada BBC.

Menurut Prof Balloux, varian delta plus tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dengan alpha dan delta, yang kira-kira 50 hingga 60 persen lebih mudah menular. Namun, perkembangannya masih terus diselidiki.

"Kemungkinannya hingga 10 persen lebih menular. Ada baiknya kita mewaspadai itu," katanya.

sumber : Antara, Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler