CAIR Desak Pemerintah AS Selidiki Serangan Muslim Sri Lanka

CAIR meminta pemerintah AS menyelidiki kekerasan terhadap Muslim Sri Lanka.

AP Photo/Eranga Jayawardena
CAIR Desak Pemerintah AS Selidiki Serangan Muslim Sri Lanka. Seorang Muslim Sri Lanka dan putranya berjalan setelah dari pasar di Kolombo, Sri Lanka, Senin (29/4). Sri Lanka resmi melarang penggunaan cadar.
Rep: Kiki Sakinah Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dewan Hubungan Amerika-Islam (Council on American-Islamic Relations/CAIR), organisasi hak sipil dan advokasi Muslim terbesar di Amerika Serikat (AS), mendesak Presiden Joe Biden dan Kongres menyelidiki laporan diskriminasi dan serangan terhadap Muslim di Sri Lanka.

Baca Juga


Seruan itu disampaikan menanggapi laporan terbaru tentang komunitas minoritas Muslim yang didiskriminasi dan diserang oleh aktor negara dan non-negara di negara-negara Afrika tertentu dan Sri Lanka. Dalam hal ini, CAIR meminta pemerintah AS menyelidiki dan menanggapi klaim terpisah yang dibuat oleh Komisi Amerika Serikat untuk Kebebasan Beragama Internasional (Afrika) dan Amnesty International (Sri Lanka).

"Diskriminasi dan kekerasan negara terhadap komunitas Muslim dan minoritas agama seharusnya tidak hanya dikutuk oleh pemerintah kita tetapi ditanggapi dalam bentuk hukuman dan sanksi, apakah itu terjadi di negara-negara di mana Muslim adalah mayoritas atau minoritas," kata Direktur CAIR dari Departemen Urusan Pemerintah Robert S. McCaw, dilansir di laman resmi CAIR, Kamis (21/10).

Pekan ini, Amnesty International mengeluarkan laporan berjudul Sri Lanka: Dari Pembakaran Rumah Hingga Pembakaran Tubuh: Kekerasan Anti-Muslim, Diskriminasi dan Pelecehan di Sri Lanka. Laporan tersebut mendokumentasikan insiden di mana umat Islam telah menjadi sasaran, diserang dan didiskriminasi, oleh berbagai aktor negara dan non-negara.

CAIR mendukung seruan Amnesty International kepada pemerintah Sri Lanka untuk segera menghentikan peningkatan polisi, angkatan bersenjata dan kekerasan komunal, dan kebijakan negara yang diskriminatif, yang menargetkan minoritas Muslim di pulau itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler