Wapres ke Banyuwangi Lihat Pemberdayaan Ekonomi
Banyak langkah pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Banyuwangi.
REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, Kamis (21/10), Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin juga mengunjungi Rumah Kreatif, sebuah kantor khusus untuk memfasilitasi dan mendampingi UMKM secara gratis.
Didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Wapres melihat berbagai program pemberdayaan UMKM dan berinteraksi dengan pelaku UMKM. Mulai dari program pemulihan ekonomi seperti Warung Naik Kelas, ongkos kirim gratis UMKM ke seluruh Indonesia, bantuan alat produktif, Hari Belanja UMKM dan Pasar Rakyat, jemput bola perizinan usaha hingga ke desa-desa, Jagoan Tani, Jagoan Bisnis, serta program lainnya.
"Sudah berapa UMKM yang dibantu dan dampaknya apa dari jemput bola perizinan UMKM?" tanya Wapres kepada Bupati Ipuk.
"Selama beberapa waktu jemput bola di desa, terdapat hampir 7.000 UMKM yang dibantu pengurusan perizinannya. Selain kepastian akan usahanya, dampaknya dengan memiliki perizinan yang lengkap akan memudahkan UMKM mendapat bantuan modal pemerintah, mengakses program pemberdayaan, dan bisa mengakses perbankan," jawab Ipuk.
Wapres juga berinteraksi dengan peserta ”Jagoan Bisnis” dan ”Jagoan Tani”, yakni program kompetisi kewirausahaan anak muda dengan pendekatan digital yang digelar Pemkab Banyuwangi. "Apa yang kalian dapat dengan ikut Jagoan Bisnis? Apakah berdampak pada usaha?" tanya Wapres.
"Kami dilatih selama tiga bulan oleh mentor baik lokal maupun nasional yang expert di bidangnya. Dari mereka kami mendapat Ilmu, relasi, dan pasar. Produksi kami meningkat dan pasar kami lebih luas," jawab Urifah Fahma, tim yang memproduksi sirup ”Saritoga” dan merupakan peserta ”Jagoan Bisnis”.
"Kini pasar kami dari berbagai daerah di Jawa Timur melalui online. Sudah empat kafe yang melakukan tanda tangan kontrak dengan kami. Saat ini kami juga mengembangkan varian baru rasa rempah khas Indonesia karena terinspirasi saat masa inkubasi di Jagoan Bisnis," imbuhnya.
Pemenang ”Jagoan Tani” dengan merek Lemonto yang memberdayakan petani lemon, Beni Irwanto, juga menjelaskan dampak signfikan setelah mengikuti Jagoan Tani. "Kami sudah mampu menjual ribuan pieces, dan dikirim dari Sabang hingga Merauke melalui marketplace. Kapasitas kami sudah bisa 100 produk per hari," jelas Beni.
Wapres juga berinteraksi dengan para pekerja purna migran yang diberdayakan ekonominya, serta para penyandang disabilitas yang dilatih mengolah kopi.
"Banyak langkah pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Banyuwangi. Mulai anak muda, mantan pekerja migran, hingga difabel. Seperti mantan pekerja migran tadi saya tanya setelah memperoleh pelatihan awalnya yang bekerja di Arab Saudi, sudah tidak kembali lagi ke sana. Ini artinya bisa mengubah mindset dan masa depannya," jelas Ma'ruf.
Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani berterima kasih atas motivasi dan dukungan dari Wapres dan Gubernur Jatim. Ipuk mengatakan, pemberdayaan UMKM termasuk di dalamnya ada program untuk anak muda, penyandang disabilitas, dan purna migran menjadi salah satu faktor penting untuk pemulihan ekonomi.
”Kami akan meneruskannya, dan melengkapi apa yang masih kurang. Terima kasih arahan Bapak Wapres dan Ibu Gubernur. Salah satu yang juga akan kita gelar adalah Jagoan Digital untuk mencetak talenta-talenta digital yang akan sangat berdampak membantu pengembangan ekosistem bisnis UMKM di Banyuwangi,” ujarnya.