Mantan Presiden Georgia Menerima Transfusi Darah

Mantan Presiden Georgia ang melakukan aksi mogok makan menerima transfusi darah.

Reuters/Irakli Gedenidze
Mikheil Saakashvili
Rep: Lintar Satria Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Mantan Presiden Georgia Mikheil Saakashvili yang melakukan aksi mogok makan menerima transfusi darah. Kantor berita Rusia, Interfax melaporkan Saakashvili yang berada dalam tahanan itu dalam kondisi stabil.

Baca Juga


Politisi pro-Barat tersebut ditangkap saat pulang ke Georgia setelah tinggal di pengasingan selama bertahun-tahun. Ia mendeklarasikan aksi mogok makan pada 1 Oktober lalu.

Ia divonis enam tahun penjara setelah dinyatakan bersalah in absentia pada tahun 2018 atas dakwaan penyalahgunaan kekuasaan dan menyembunyikan bukti saat masih jadi presiden. Ia menolak dakwaan tersebut dengan alasan bermotif politik.

"Salah satu parameter tes darah Saakashvili sehingga dokter penjara setempat dan tim ambulan membantunya dengan transfusi dan setelah itu kondisi Saakashvili stabil," kata dokter Saakashvili, Nikoloz Kipshidze seperti dikutip Interfax, Sabtu (23/10).

Kipshidze yakin Saakashvili harus dipindahkan ke rumah sakit kota. "(Sebab) krisis dapat terjadi dan akan sulit diatasi rumah sakit penjara," tambahnya.

 

 

Pada tahun 2003 yang lalu Saakashvili yang berusia 53 tahun memimpin Revolusi Mawar yang menggulingkan Eduard Shevardnadze. Saakashvili menjabat jadi presiden dari tahun 2004 hingga 2013 sebelum meninggalkan negaranya dan membangun karir politik baru di Ukraina.

Ia ditangkap dan dipenjara pada 1 Oktober lalu saat pulang ke Georgia di malam pemilihan parlemen untuk menggelar unjuk rasa. "Dan terlibat menyelamatkan Georgia," katanya.

Pekan lalu ribuan pendukungnnya menggelar unjuk rasa di Ibukota Tbilisi. Menurut agar Saakashvili segera dibebaskan. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler