Sidebar

Rombongan Umroh Pertama Malaysia Telah Tiba di Tanah Suci

Tuesday, 26 Oct 2021 01:30 WIB
Rombongan Umroh Pertama Malaysia Telah Tiba di Tanah Suci. Foto: Ilustrasi Jamaah haji dan umroh pakai masker di masa pandemi covid-19

IHRAM.CO.ID,KUALA LUMPUR—Sebelas jamaah umroh asal Malaysia, yang menjadi kelompok pertama yang memperoleh izin dari Kerajaan untuk menjalankan ibadah ke Tanah Suci, setelah hampir dua tahun ditunda akibat pandemi. Aktor Ashraf Muslim (40 tahun), yang menjadi salah satu rombongan mengatakan sangat bersyukur dapat kembali menginjakkan kaki di Makkah dan Madinah. 

Baca Juga


Dia mengaku telah mempersiapkan diri untuk melaksanakan umroh di bawah norma baru dan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi.

“Meskipun mereka (Arab Saudi) memiliki SOP sendiri di sini, itu sangat membantu para jemaah dalam hal menjalankan umroh di new normal,” katanya yang dikutip di Bernama, Senin (25/10).

Ashraf yang telah beberapa kali menunaikan ibadah haji pada tahun 2019 dan mengunjungi Tanah Suci beberapa kali sebelum pandemi, juga membagikan pengalamannya menggunakan aplikasi Eatmarna yang diperkenalkan oleh pemerintah Arab Saudi. Ia menjelaskan, aplikasi tersebut digunakan untuk melakukan pemesanan awal, termasuk untuk sholat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi serta mengunjungi Rawdah, dan membantu memantau keselamatan jemaah haji.

“Misalnya, sebelum ada SOP, Rawdah akan ramai dengan jumlah jemaah yang banyak namun dengan aplikasi Eatmarna, kita bisa mengontrol jumlah jemaah di suatu daerah dalam satu waktu,” kata dia. 

“Jika tidak melakukan booking awal, maka tidak diperbolehkan shalat di area tersebut dan harus menunggu slot baru dibuka,” ujarnya.

Bagi konsultan keuangan Nurfadzilah Abd Rahim, 38 tahun, yang sudah lama berniat berkunjung ke Tanah Suci, mengaku tidak pernah menyangka pengalaman pertamanya melaksanakan umroh akan terwujud saat penerapan sistem norma baru. 

Nurfadzilah, yang berasal dari Kuantan, Pahang, mengatakan penggunaan masker adalah wajib di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Sedangkan pelaksanaan sholat jamaah telah diperbolehkan dalam kapasitas penuh tanpa jarak fisik, sambungnya. 

“Saya memiliki emosi yang campur aduk (tentang perjalanan ini)…haru dan bahagia di saat yang bersamaan. Saya berencana untuk pergi berlibur setelah perjalanan ke luar negeri diizinkan, tetapi Allah mengundang saya ke sini terlebih dahulu,” katanya.

Berbagi perasaan yang sama adalah Shafwan Ramli, 27, yang menggambarkan kesempatan itu sebagai berkah ganda karena ini bukan hanya menjadi kunjungan pertamanya ke Tanah Suci tetapi ia juga menjadi salah satu peziarah Malaysia pertama yang melakukan umroh setelah perbatasan kerajaan dibuka kembali.

“Saya menerima tawaran itu cukup awal dan ini adalah pertama kalinya saya melakukan umrah sehingga saya tidak sepenuhnya siap. Namun, bimbingan mutawif membuat prosesnya lebih mudah bagi saya,” katanya.

Sumber

https://www.bernama.com/en/general/news.php?id=2016128

Berita terkait

Berita Lainnya