Guru di Kota Bogor Belum Bisa Mengajar Sebelum Divaksinasi
Jumlah sekolah tingkat SD dan SMP yang menggelar PTM di Kota Bogor mulai bertambah.
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kota Bogor, Jawa Barat, sudah berjalan hampir satu bulan. Awal pekan ini, jumlah sekolah tingkat SD dan SMP yang menggelar PTM mulai bertambah.
Dari evaluasi berkala yang dilakukan, ada beberapa hal yang menjadi perhatian. Di antaranya vaksinasi Covid-19 terhadap guru dan tenaga pendidik. Sebab, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi mengatakan, guru dan tenaga pendidik yang belum divaksinasi, belum boleh mengajar pada pelaksanaan PTM terbatas di Kota Bogor saat ini.
Hanafi mengaku, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran ke seluruh sekolah di bawah kendali Disdik Kota Bogor, mengenai belum diperbolehkannya guru yang belum divaksinasi untuk mengajar saat PTM. “Sudah surat edaran, guru yang belum divaksin belum bisa ngajar di PTM terbatas. Jadi daring dulu,” kata Hanafi, Senin (25/10).
Menurutnya, ada sekitar 200 guru dan tenaga pendidik yang belum divaksinasi dengan berbagai alasan. Mulai dari mereka yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid, lalu mereka yang penyintas Covid-19, bahkan ada yang enggan disuntik vaksin.
"Kami terus beri pemahaman. Untuk komorbid kami minta dahulu pemeriksaan dokter spesialis yang mengeluarkan rekomendasi boleh tidaknya divaksin. Bagi yang nggak mau, kami beri pemahaman terus. Intinya kalau belum divaksin, (mengajar) daring dulu," tegasnya.
Secara umum, kata dia, Disdik Kota Bogor mencatat ada 3.435 guru dan tenaga kependidikan. Dari jumlah itu, 3.259 orang sudah mendapat vaksin. “Atau setara 94,9 persen guru dan tenaga kerja sudah divaksin,” pungkasnya.