PM Abdalla Hamdock Ditahan, Militer Sudan Lancarkan Kudeta
IHRAM.CO.ID, KHARTOUM -- Militer Sudan mengangkap dan menjadikan Perdana Menteri Abdalla Hamdok tahanan rumahSenin (25/10). Kementerian Informasi Sudan mengungkapkan, militer memindahkan Hamdok ke lokasi yang tidak diketahui.
Dalam pernyataan resminya, Kementerian Informasi Sudan menyebut, saat ini Sudan menghadapi kudeta militer penuh. Kementerian Informasi Sudan meminta rakyat mempertahankan revolusi mereka. Rakyat pun diserukan menghentikan upaya militer memblokir transisi demokrasi di negara tersebut.
“Kami mengundang semua orang untuk melanjutkan pawai hingga upaya kudeta digagalkan,” ucapnya, dikutip laman Aljazeera
Menurut laporan Aljazeera, militer telah memblokir sejumlah ruas jalan dan membatasi telekomunikasi. Semua jalan dan jembatan menuju ibu kota Khartoum ditutup. Sebelumnya, Kementerian Informasi Sudah mengungkapkan bahwa militer telah menekan Hamdok untuk membuat pernyataan tentang dukungan terhadap kudeta. Namun Hamdok menolak.
Pada April 2019, militer Sudan melancarkan kudeta terhadap pemerintahan mantan perdana menteri Omar al-Bashir. Dia dilengserkan setelah memerintah selama 30 tahun. Rakyat Sudan bersuka cita menyambut jatuhnya Al-Bashir. Saat ini dia mendekam di penjara di Khartoum.
Setelah dilengserkan, rakyat menuntut agar pemerintahan transisi dibersihkan dari unsur-unsur Al-Bashir. Setelah itu, Sudan dijalankan oleh pemerintahan transisi gabungan sipil-militer. Pemerintahan tersebut diatur untuk berkuasa selama tiga tahun. Setelah masa transisi berakhir, Sudan akan menggelar pemilu dan membentuk pemerintahan baru.