PDIP dan PKP Sepakat Perkuat Semangat Kebangsaan

PDIP dan PKP sepakat perkuat kerja sama.

istimewa
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama Ketua Umum, Mayjen Mar (Purn) Dr. Yussuf Solichien M, MBA.
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP PDIP Perjuangan (PDIP) bersama pengurus pusat Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) berkomitmen bekerjasama dan menjaga benteng Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. 

Baca Juga


"Kehadiran dari PKP di PDI Perjuangan ini tidak hanya untuk memperkuat semangat kebangsaan untuk membangun Indonesia Raya kita agar semakin kokoh pada jalan Ideologi Pancasila. Dengan komitmen sangat kuat terhadap UUD NRI 1944, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika. Pesan Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri bagaimana kita berjuang sama-sama untuk memastikan persatuan RI," jelas Hasto saat menerima delegasi PKP di kantor PDIP, Menteng, Selasa (26/10/2021). 

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto didampingi sejumlah Ketua DPP PDIP yakni Ahmad Basarah, Djarot Saiful Hidayat, Nusyirwan Soedjono, Hamka Haq, Ribka Tijitaning, Eriko Sotarduga, Wasekjen PDIP Sadarestuwati dan Kepala Sekretariat DPP Yoseph Aryo Adhi Dharmo. 

Delegasi PKP dipimpin Ketua Umum, Mayjen Mar (Purn) Dr. Yussuf Solichien M, MBA. Turut dalam rombongan PKPI yang hadir Waketum PKP, Mayjen TNI (Purn) Aslizar Tanjung, Ph.D., Kabid Polhukam, Irjen Pol (Purn) Dr. Syahrul Mamma, SH, MH., Kabid OKK PKP, R. Dodi Suriadiradja, SH., Kabid Kewilayahan, Freddy Arronggear., Bendahara Umum, Ellen Sukmawati, SH, M.Kn., Wasekjen PKP, Dyah Puspita Sari dan Wabendum Vita Apriliyana. 

"Ibu Megawati Soekarnoputri sangat intens berkomunikasi dengan bapak Tri Sutrisno dan juga bapak Hendropriyono yang merupakan sahabat baik Ibu Megawati," kata Hasto menyebut dua tokoh senior PKP. 

Menurut Hasto dengan silaturahmi ini sama-sama ingin membangun kerjasama dengan spirit gotong royong di antara seluruh partai politik, khususnya yang memang memiliki rekam jejak sejarah perjuangan bangsa. 

"Rekam jejak PDIP ini berkaitan dengan PNI yang pada tahun 1973 terjadi fusi. Kalau PKP kan berkaitan dengan purnawirawan TNI yang bersama-sama kita lihat rekam jejaknya dalam menegakkan Pancasila," lanjut Hasto. 

"Kita ini satu saudara kebangsaan yang sama-sama berjuanga demi tegaknya Pancasila, NKRI, UUD 45, dan Kebhinnekaan," tambah Hasto. Bahkan, Hasto mengatakan Hendropriyono beberapa kali hadir jadi narasumber di acara PDIP.

Sambil bercanda, Ahmad Basarah dan Djarot Saiful Hidayat dalam kesempatan tanya jawab secara khusus mengomentari jaket yang digunakan rombongan PKP yang berwarna merah. Sama dengan warna utama yang selama ini melekat dengan PDIP. 

Sementara Ketua Umum PKP Mayjen Mar (Purn) Dr. Yussuf Solichien menyampaikan bergembira bisa hadir dan berdialog di kantor PDIP. 

"Kami berterima kasih diterima di markas PDIP. Dan ke depan bisa berkolaborasi meningkatkan demokrasi tidak hanya demokrasi tapi demokrasi Pancasila supaya cita-cita founding fathers bisa tercapai," kata Yussuf yang merupakan mantan komandan Denjaka. 

"PKP sama dengan PDIP tetap mempunyai komitmen yang kuat menjadi garda terdepan dan benteng Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Menghadapi segala rongrongan ancaman disintegrasi bangsa, radikalisme, intoleransi, sifat-sifat yang diskriminatif, termasuk kelompok-kelompok yang ingin mengubah Pancasila," urai Yussuf. 

Saat dialog, kedua partai membahas sejumlah isu aktual seperti ancaman ideologi yang ingin mengubah ideologi Pancasila, upaya menjaga kebhinekaan, penanganan Covid-19 dan wacana amandemen UUD 45. 

"PDI Perjuangan dan PKP satu kekuatan nasionalis. Kekuatan Merah-Putih. Kita sama-sama berkomitmen melawan ideologi yang mau mengganti Pancasila. PDI Perjuangan siap bekerja sama. Pertemuan ini momentum memperkuat kerja sama kedua partai," ucap Hasto. 

Usai dialog, kedua partai bertukar cinderamata. Selanjutnya, Hasto mengajak delegasi PKP menyantap soto ayam dan nasi liwet Keprabon yang disajikan untuk menyambut kehadiran mereka di kantor PDIP.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler