Barantan Fasilitasi Ekspor Bawang Merah dan Ubi Jalar
Sektor pertanian mampu bertahan di masa pandemi Covid-19 bahkan tumbuh positif.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Karantina Pertanian (Barantan) Bandung memfasilitasi sertifikasi ekspor bawang merah dari Jawa Barat ke Thailand dan ubi jalar ke Jepang dan Korea Selatan. Petani didorong untuk memproduksi komoditas pertanian yang baik sehingga memiliki daya saing di pasar global.
Kepala Karantina Bandung Ahmad Rizal Nasution mengatakan, pihaknya melalui wilayah kerja Cirebon memfasilitasi sertifikasi ekspor bawang merah ke Thailand. Serta ekspor ubi jalar berbentuk pasta, potongan, dan bubuk ke Jepang dan Korea Selatan.
Sedangkan ekspor komoditas hewan yang difasilitasi yaitu offset daging ular, offset tarantula, serangga serta empedu ular kering. Serta ekspor vaksin unggas dalam negeri yang mengalami peningkatan meski belum memenuhi jumlah frekuensi sertifikasi di tahun 2020.
"Kami ingin memberikan motivasi kepada para petani agar memproduksi komoditas pertanian yang baik sehingga memiliki daya saing di pasar global," ujarnya melalui keterangan pers yang diterima, Selasa (26/10).
Di hari pangan se-Dunia yang ke 41, dia menuturkan, turut serta dalam acara pameran yang diselenggarakan Senin (25/10) kemarin di Cirebon. Pihaknya memamerkan produk unggulan ekspor dari Jawa Barat yang telah mendapatkan sertifikasi dari Karantina Bandung.
"Sengaja kami menonjolkan komoditas ekspor pada pameran hari pangan se-Dunia," katanya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sektor pertanian mampu bertahan di masa pandemi Covid-19 bahkan tumbuh positif. Nilai ekspor produk pertanian selama Januari hingga Desember 2020 mencapai Rp 451,8 triliun dan meningkat 15,79 persen diibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 390,2 triliun.
Peningkatan ekspor berlanjut memasuki periode Januari hingga September 2021, ekspor pertanian mencapai Rp 450 triliun dan tumbuh 45,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Nilai ekspornya mencapai Rp 309,58 triliun.