Ketakutan yang Dialami Nabi Muhammad di Gua Hira 

Nabi Muhammad mengalami ketakutan di Gua Hira.

Antara/Aji Styawan
Ketakutan yang Dialami Nabi Muhammad di Gua Hira. Foto: Suasana kota Makkah, dengan kompleks Masjidil Haram (tengah) terlihat dari dekat Gua Hira, di Jabal Nur (Bukit Cahaya), Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi, Sabtu (4/5/2019)
Rep: Ali Yusuf Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Usia Nabi Muhammad tepat di usia 40  tahun masih dan pergi ke Hira melakukan tahannuth (merenung). Jiwanya sudah penuh iman atas segala apa yang telah dilihatnya dalam mimpi hakiki itu.

Baca Juga


"Ia telah membebaskan diri dari segala kebatilan," tulis Husen Haekal dalam bukunya Sejarah Muhammad.

Pada usia itu Tuhan telah mendidiknya, dengan didikan yang baik sekali. Dengan sepenuh kalbu ia menghadapkan diri ke jalan lurus, kepada Kebenaran yang Abadi. 

"Ia telah menghadapkan diri kepada Allah dengan seluruh jiwanya agar dapat memberikan hidayah dan bimbingan kepada masyarakatnya yang sedang hanyut dalam lembah kesesatan," katanya.

Dalam hasratnya menghadapkan diri itu ia bangun tengah malam, kalbu dan kesadarannya dinyalakan. Lama sekali ia berpuasa, dengan begitu renungannya dihidupkan. 

Kemudian ia turun dari gua itu, melangkah ke jalan-jalan di sahara. Lalu ia kembali ke tempatnya berkhalwat, hendak menguji apa gerangan yang berkecamuk dalam perasaannya itu.

"Apa gerangan yang terlihat dalam mimpi itu?"

Hal serupa itu berjalan selama enam bulan, sampai-sampai ia merasa kuatir akan membawa akibat lain terhadap dirinya. Oleh karena itu ia menyatakan rasa kekuatirannya itu kepada Khadijah dan menceritakan apa yang telah dilihatnya.

Muhammad kuatir kalau-kalau itu adalah gangguan jin merasuk ke dalam jiwanya. Dari rasa kekhawatiran itu Khadijah menenangkannya.

"Istri yang setia itu dapat menenteramkan hatinya," katanya.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler