Sidebar

Air Gaza Perlahan Diracuni

Tuesday, 26 Oct 2021 17:35 WIB
Bantuan tangki air untuk Gaza

IHRAM.CO.ID, YERUSALEM -- Data menunjukkan seperempat dari penyakit yang menyebar di Gaza disebabkan oleh polusi air. Penduduk dan petani bahkan menghindari air dari keran atau sumur untuk tetap sehat karena bila digunakan dapat mengakibatkan kerusakan pada kulit.

Selama bertahun-tahun, Iyad Shallouf, seorang petani yang memiliki sebidang tanah di dekat pantai Gaza, biasa mengisi tangki dengan air tawar untuk digunakan masyarakat di lingkungannya. Hari ini dia hampir tidak bisa membeli air sendiri untuk mengairi tanaman.

Dengan masalah air yang semakin parah di Gaza, para petani, terutama yang berada di wilayah barat Jalur yang diblokade, menghadapi beban krisis pencemaran air karena kedekatan tanah mereka dengan air laut yang terkontaminasi. Alih-alih menggunakan sumur untuk irigasi, mereka harus membeli air beberapa kali sebulan untuk menghindari kerusakan pada tanaman mereka.

“Di sini, di daerah al-Mawassi (berdekatan dengan laut), kami menanggung penderitaan yang hanya Tuhan yang tahu. Tanaman kami rusak oleh air asin yang terkontaminasi, jadi kami sekarang menghindari penggunaan irigasi biasa dan malah membeli air untuk mengairi tanaman,” Shallouf, 45, dari Rafah di Jalur Gaza selatan, dilansir dari Midde East Eye, Selasa (26/10).

“Saya sudah memiliki sumur air yang akan menghemat banyak uang jika digunakan untuk irigasi, tetapi konsentrasi klorin dan tingkat salinitas yang tinggi membuat sumur tidak berguna. Kami bahkan tidak bisa menggunakannya untuk mandi karena airnya akan merusak kulit kami," tambahnya.

Blokade Israel jangka panjang telah menyebabkan krisis air bersih di Gaza. Menurut Euro-Med Human Rights Monitor yang berbasis di Jenewa sekitar 97 persen air di Gaza telah terkontaminasi.

"Situasi ini diperparah oleh krisis listrik akut yang menghambat pengoperasian sumur air dan pabrik pengolahan limbah, yang menyebabkan sekitar 80 persen limbah Gaza yang tidak diolah dibuang ke laut sementara 20 persen meresap ke air bawah tanah," kata LSM tersebut.

Data terbaru menunjukkan sekitar seperempat dari penyakit yang menyebar di Gaza disebabkan oleh polusi air. 12 persen dari kematian anak-anak dan bayi terkait dengan penyakit usus yang berhubungan dengan air yang terkontaminasi.

“Penduduk sipil yang dikurung di daerah kumuh beracun sejak lahir sampai mati dipaksa untuk menyaksikan keracunan lambat anak-anak dan orang-orang terkasih mereka oleh air yang mereka minum dan kemungkinan tanah tempat mereka memanen, tanpa henti, tanpa perubahan yang terlihat,” Muhammad Shehada, kepala program dan komunikasi kelompok itu, mengatakan dalam pernyataan lisan yang dibuat pada sesi ke-48 Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHRC) awal bulan ini.

Akibat pencemaran air, para petani dan pemilik tanah di sebagian besar wilayah pesisir harus membayar sekitar dua shekel Israel (sekitar 0,60 dolar AS) untuk setiap tangki 1.000 liter yang digunakan untuk irigasi.

"Kami menggunakan air dalam jumlah besar untuk tanaman, tangki 1.000 liter tidak ada artinya. Jika kita harus membayar dua shekel untuk setiap tangki, seluruh proses terkadang menjadi tidak layak untuk dilakukan,” kata Shallouf

Shallouf menghabiskan sekitar 1.000 dolar AS sebulan untuk membeli air dan mengisi kolam air buatan di tanahnya untuk irigasi. Terkadang, tingginya biaya air dan pupuk, ditambah dengan kelangkaan bahan bakar dan listrik yang digunakan untuk memompa air, menyebabkan kerugian besar bagi petani.

“Saat ini, keputusan kami sebagai petani untuk menanam jenis tanaman tertentu sangat terkait dengan ketersediaan air. Misalnya, Anda mungkin tidak akan melihat petani menanam mentimun atau stroberi di daerah ini, karena jenis tanaman ini membutuhkan air tawar dalam jumlah besar. Jadi kami menanam paprika hijau dan tanaman lain yang tidak membutuhkan banyak air," ujarnya.


Berita terkait

Berita Lainnya