Sidebar

Akhlak Nabi Muhammad Saat Tertawa

Tuesday, 26 Oct 2021 22:23 WIB
Akhlak Nabi Muhammad Saat Tertawa

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Menjadi seorang Muslim tidak harus melulu serius dan tidak mengenal canda dan tawa. Hal ini sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW dalam menunjukkan akhlak ketika tertawa atau menanggapi sesuatu yang lucu.

Baca Juga


Prof Quraish Shihab dalam kitab Tafsir Al-Mishbah Jilid 9 menjelaskan bahwa iman menjadikan seseorang merasa berada di hadirat Illahi, atau dalam alam suci yang mulia. Siapa yang merasakan nikmatnya, pastilah dia tidak akan menghiraukan hal-hal yang berhubungan dengan alam suci itu. Tidak juga dia menghiraukan hal-hal yang dapat mengantarnya tidak merasakan lezatnya iman.

Namun perlu digaribawahi, kata Prof Quraish, bahwa hal demikian bukan berarti bahwa seorang Mukmin harus selalu serius dan tak mengenal canda tawa. Bahkan ditemukan sekian riwayat yang mengarah kepada larangan bercanda dan bergurau.

Sebagai contoh, lanjut Prof Quraish, adalah ucapan yang diduga sementara orang sebagai sabda Nabi Muhammad SAW, yakni, “Jangan memperbanyak tawa karena banyak tawa mematikan kalbu,”.

Menurut beliau, riwayat itu dan yang semacamnya jika dinilai shahih maka harus dipahami dalam arti lelucon ‘yang tidak lucu’, yang menyakitkan hati dan melengahkan dari tugas-tugas pokok. Sebab para Nabi pun tertawa mendengar ucapan atau melihat kelakuan yang lucu.

Nabi Sulaiman AS yang mendengar suara atau ucapan semut dinyatakan dalam Alquran Surah An-Naml ayat 19, “Fatasama dhaahikan min qauliha,”. Yang artinya, “Maka dia tersenyum tertawa mendengar ucapan semut,”.

Sekian banyak juga riwayat yang menginformasikan bahwa Rasulullah SAW pun tertawa dan bergurau. Menurut Sayyidah Aisyah, dia berkata, “Rasulullah SAW adalah seorang yang sering tersenyum dan tertawa, bahkan tertawa sampai terlihat gigi geraham beliau—walau tidak terbahak, dan tidak mengucapkan kecuali yang haq,”.

Berita terkait

Berita Lainnya