BPIP: Vaksinasi Upaya Perlawanan terhadap Covid-19
Semangat perjuangan para pemuda harus diteruskan hingga generasi mendatang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengadakan kolaborasi sentra vaksinasi pada perayaan Hari Sumpah Pemuda, Kamis (28/10) di Yogyakarta. BPIP mengajak semua masyarakat mengikuti program vaksinasi sebagai upaya perlawanan atas Covid-19.
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menyampaikan peristiwa Sumpah Pemuda pada 1928 berujung pada lahirnya NKRI. Menurutnya, semangat perjuangan para pemuda harus diteruskan hingga generasi mendatang. Ia menyebut tantangan generasi sekarang mengalami perbedaan.
"Problem kita beda dari mereka. Dulu mereka perang lawan penjajahan fisik, sekarang hadapi musuh lain dalam perang dunia ketiga musuhnya makhluk gaib yaitu Covid yang enggak kelihatan tapi bunuh siapa saja yang tidak gunakan alat perang, dimana dalam konteksi ini tidak pakai masker sebagai preventif," kata Yudian dalam sambutannya di kegiatan tersebut.
Yudian mengatakan dalam perang biasanya teknologi militer digunakan sebagai penyelesaian utama. Hanya saja, perang melawan Covid-19 tak bisa menggunakan pendekatan militer. "Tapi kini militer buntu karena yang sakit bukan berarti harus ditembak," lanjut Yudian.
Yudian juga mengungkapkan tenaga kesehatan (nakes) masuk dalam kategori dilindungi saat perang. Namun dalam perang melawan Covid-19, nakes justru menjadi korban yang terus berjatuhan.
"Nakes biasanya dilindungi hukum internasional dalam perang, kalau terpaksa meninggal paling kena peluru nyasar. Tapi perang lawan Covid justru terbalik, nakes yang gugur dalam jumlah besar," ucap Yudian.
Oleh karena itu, Yudian meminta masyarakat menaati protokol kesehatan mencakup cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak. Kemudian, ia mengingatkan pentingnya vaksinasi Covid-19 untuk kesehatan bersama. "Vaksinasi ini salah satu bagian perlawanan untum tingkatkan imunitas," sebut Yudian.
Yudian optimis Indonesia dapat lepas dari cengkraman pandemi Covid-19 pada tahun depan bila semua masyarakat mengikuti vaksinasi. "Kita berdoa dengan vaksinasi secara total seluruh Indonesia per 1 januari kita sudah dibebaskan dari 'perang dunia' ini atau dianggap lulus ujian dari Tuhan. Karena klo pakai bahasa ketuhanan, Covid ini ujian," tutur Yudian. Rizky Suryarandika