20 Titik Kota dan Kabupaten Bogor Terdampak Bencana Alam

Kawasan Bogor diperkirakan dilanda angin kencang, petir, dan hujan es hingga November

Shabrina Zakaria
Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Kota Bogor sore hari membuat pohon beringin tumbang.
Rep: Shabrina Zakaria Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 20 titik Kota dan Kabupaten Bogor terdampak bencana alam pada Kamis (28/10), bersamaan dengan hujan dan angin kencang yang melanda kawasan Bogor Raya. Bencana alam yang menimpa didominasi oleh tanah longsor.


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat, ada tiga kecamatan yang terdampak bencana alam. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko menyebutkan, tiga kecamatan tersebut yakni Kecamatan Ciawi, Megamendung, dan Tamansari.

Aris mengatakan, di tiga kecamatan tersebut terdapat sembilan titik bencana. “Terdiri dari delapan titik terdampak tanah longsor, serta satu titik di Desa Sirnagalih, Kecamatan Tamansari terdapat satu rumah tersambar petir,” kata Aris dalam keterangannya, Jumat (29/10).

Aris mengatakan, daerah tersebut memang rawan terhadap sambaran petir. Sehingga, satu rumah terdampak mengalami kerusakan sedang dan tengah diperbaiki. 

Selain itu, untuk dampak materi tercatat empat unit rumah mengalami rusak ringan. “Akibat kejadian tersebut, sebanyak enam kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 13 jiwa terdampak bencana,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas mengatakan, untuk di wilayahnya terdapat 11 titik bencana. Terdiri dari enam bencana tanah longsor, dua pohon tumbang, satu tembok pembatas ambruk dan satu dinding rumah warga jebol.

Bencana itu tersebar di lima wilayah kecamatan yakni Bogor Utara, Bogor Tengah, Bogor Timur, Bogor Selatan dan Bogor Barat. Terbanyak berada di wilayah Bogor Selatan mencapai lima titik bencana. “Yang tidak ada hanya Kecamatan Tanah Sareal,” imbuhnya.

Dari kejadian tersebut, sambung Theo, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Hanya saja, bencana yang terjadi menyebabkan 14 rumah, dua kontrakan, satu jalan akses warga dan satu jembatan dan dua mobil terdampak.

“Totalnya sementara ini 22 KK dengan 55 yang ikut terdampak. Personel sudah melakukan assessment dan penanganan darurat serta pendistribusian bantuan darurat berupa terpal,” jelasnya.

Kasie Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Dramaga, Hadi Saputra mengatakan, kawasan Bogor dan sekitarnya, diprakirakan akan dilanda hujan lebat, angin kencang, petir, serta hujan es hingga November mendatang. Biasanya, peristiwa tersebut akan terjadi pada sore atau siang menjelang malam hari.

“Sekarang masuk awal musim hujan, awan-awan yang terbentuk awan-awan cumulonimbus yang menyebabkan hujan lebat,angin kencang,hujan es dan petir. Diperkirakan sampai bulan November,” pungkasnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler