Sidebar

AS Jadi Negara Paling Banyak Beri Bantuan untuk Afganistan

Friday, 29 Oct 2021 17:41 WIB
Bendera ikonik Taliban dilukis di dinding di luar kompleks kedutaan Amerika di Kabul, Afghanistan

IHRAM.CO.ID, WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengumumkan hampir 144 juta dolar Amerika diberikan kepada rakyat Afghanistan pada Kamis (28/10) sebagai bantuan kemanusiaan tambahan.

“Sebagai bagian dari komitmen kami kepada rakyat Afghanistan, AS hari ini mengumumkan hampir 144 juta dolar Amerika sebagai bantuan kemanusiaan,” kata Blinken dalam sebuah pernyataan. Blinken menyebut bantuan ini membuat jumlah yang diberikan AS kepada Afghanistan menjadi hampir 474 juta dolar Amerika pada tahun 2021. Jumlah itu menjadikan AS yang paling banyak memberikan bantuan dibandingkan negara lain.

Blinken mencatat bantuan diberikan langsung kepada organisasi kemanusiaan independen. Yakni, Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Dana Anak-Anak PBB (UNICEF), Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan organisasi internasional serta non-pemerintah lain.

“Pendanaan ini memberikan dukungan langsung kepada lebih dari 18 juta warga Afghanistan yang rentan, termasuk pengungsi Afghanistan di negara-negara tetangga,” ucap dia.

Dilansir Anadolu Agency, Jumat (29/10), bantuan kemanusiaan tambahan akan memungkinkan untuk memberikan sejumlah kebutuhan pokok, seperti bantuan pangan dan kesehatan di tengah pandemi Covid-19, kekeringan, dan bekal untuk musim dingin nanti.

“Dana ini akan menguntungkan rakyat Afghanistan dan bukan Taliban yang akan terus kami pertanggungjawabkan atas komitmen yang telah mereka buat,” tambahnya. Blinken meminta negara-negara tetangga untuk menjaga perbatasan mereka tetap terbuka bagi warga Afghanistan yang mencari perlindungan internasional.

Pengumuman bantuan kemanusiaan datang setelah AS menyelesaikan penarikannya dari Afghanistan di tengah serangan Taliban yang menyebabkan penggulingan pemerintah. Kapal AS mengangkut lebih dari 120 ribu orang keluar dari Afghanistan ketika Taliban menguasai Kabul.


Berita terkait

Berita Lainnya